Perusahaan Grab akan meluncurkan robotaxi di kota asalnya, Singapura, pada awal tahun 2026. Ini karena mereka banyak investasi di teknologi mobil tanpa supir.
Pengumuman ini di sampaikan oleh CEO Grab, Anthony Tan, saat presentasi hasil keuangan perusahaan.
Grab akan buat kemitraan baru dengan pemimpin global di bidang AV dan akan ikut serta dalam lebih banyak uji coba. Mereka juga ingin bantu pemerintah tingkatkan konektivitas transportasi pakai teknologi tanpa supir.
Pada bulan September, Grab sudah uji coba mobil otonom yang berhasil, bekerja sama dengan WeRide dari China. Grab juga akan investasi di WeRide tahun depan. Mereka juga investasi di perusahaan AS, May Mobility, yang sudah menyediakan robotaxi secara komersial.
Menurut Tan, ini adalah strategi jangka panjang untuk memimpin adopsi teknologi ini di Asia Tenggara. Tapi dia akui bahwa di wilayah ini mungkin lebih sulit karena biaya supir manusia masih murah. Butuh waktu lama supaya biayanya bisa sama dengan supir manusia.
Tan juga bilang bahwa supir Grab sekarang bisa dilatih untuk pekerjaan baru, seperti jadi supir pengawas dari jarak jauh atau teknisi untuk sensor mobil.
Hasil Keuangan yang Bagus
Pada kuartal terakhir, pendapatan Grab naik 22% menjadi $873 juta. Semua bagian bisnisnya tumbuh dengan dua digit: layanan pesan-antar, transportasi, dan keuangan.
Perusahaan juga meningkatkan prediksi keuntungan untuk tahun 2025.
Tetapi, saham Grab turun 4.7%, mungkin karena pertumbuhan laba kuartal ini kecil.
Grab juga berkomitmen untuk pakai AI dalam pekerjaannya. Lebih dari 98% insinyur mereka sekarang pakai AI untuk menulis kode, yang mempercepat pengembangan.
AI juga telah meningkatkan pengalaman pengguna di aplikasinya, terutama bagi pengguna dengan gangguan penglihatan karena kemampuan pengenalan suaranya lebih baik.