Bari Weiss sudah terkenal sebagai kritikus yang berani bagi media-media berita besar. Sekarang, dia malah akan memimpin salah satunya.
Pengumuman minggu ini bahwa Weiss akan jadi pemimpin redaksi baru CBS News mendapat tanggapan yang sudah biasa buatnya. Di mata publik, dia memang sering bikin perdebatan.
Buat sebagian orang, ini adalah kemenangan bagi seorang pejuang anti-woke yang bisa bawa keseimbangan ke media yang mereka anggap terlalu liberal. Tapi bagi yang lain, ini seperti memberikan kekuatan besar ke orang yang tidak adil, seorang konservatif yang berpura-pura netral dan akan menyebarkan informasi yang tidak sepenuhnya benar.
Jaringan berita yang dulu punya Walter Cronkite dan Dan Rather sebagai ikon, dan acara "60 Minutes" yang sangat dihormati, sekarang akan dipimpin oleh Weiss.
Ini cerita tentang Weiss dan perjalanannya ke puncak salah satu outlet berita ternama:
Mengaku centrist, tapi sering bikin marah kaum kiri
Weiss bilang dirinya centrist dan punya pendapat dari kedua sisi politik. Dia bilang ada "kaum kiri yang woke, kaum kanan yang semakin woke, dan lalu ada orang-orang normal."
Tapi, pandangan yang condong ke kanan-lah yang paling dapat perhatian, seperti ketika dia mengkritik program keragaman perusahaan dan para pendukung Palestina. Dia sering sekali membuat kaum liberal marah.
Weiss mengatakan dia memilih Mitt Romney di 2012, Hillary Clinton di 2016, dan Joe Biden di 2020. Kemenangan Trump di 2016 bikin dia nangis. Tapi belakangan dia bilang dia pernah mengalami "Trump Derangement Syndrome" dan setuju dengan banyak kebijakan Trump.
Dia tidak mengaku pilih siapa di tahun 2024.
Dari kritikus media jadi pemimpin berita TV
Menurut Weiss, dia terbiasa dengan debat politik sejak kecil. Dia besar di Pittsburgh, anak tertua dari empat bersaudara. Ayahnya konservatif dan ibunya liberal.
Setelah bekerja di beberapa media, dia akhirnya sampai di The Wall Street Journal. Tapi dia jadi tidak betah setelah Trump menang pemilu, lalu pindah ke The New York Times. Di Times, tulisannya sering bertentangan dengan haluan liberal koran itu dan bikin banyak orang di kiri kesal.
Akhirnya, dia juga merasa kecewa di Times dan keluar di tahun 2020. Dia menulis surat panjang yang mengatakan berita-berita dipilih untuk mendukung agenda liberal.
Bergaul dengan miliarder dan jadi host tamu di ‘The View’
Setelah keluar dari media besar, Weiss memutuskan untuk bikin medianya sendiri, namanya The Free Press.
Media ini punya banyak pengikut dengan campuran berita yang bermacam-macam, dari kritik terhadap media tradisional sampai podcast dengan artis seperti Kim Kardashian.
Di perjalanan karirnya, Weiss bergaul dengan miliarder, pernah jadi host tamu di "The View," dan bahkan jadi bahan lelucon di acara "Curb Your Enthusiasm."
Tapi, hampir sepanjang karirnya Weiss menulis opini, bukan berita objektif, dan dia tidak punya pengalaman di berita televisi. Ini yang bikin beberapa orang heran dengan penunjukannya.
Bersumpah akan buat CBS jadi ‘organisasi berita paling terpercaya’
Weiss tahu pengikutnya mungkin bertanya-tanya. Dia bilang ini adalah "kesempatan sekali seumur hidup" untuk membentuk ulang organisasi media legendaris. Dia berjanji akan bekerja keras untuk membuat CBS jadi organisasi berita paling terpercaya di dunia.
Tapi, apa arti kepemimpinan Weiss bagi masa depan CBS masih jadi tebakan semua orang.
Seorang profesor jurnalistik, Aileen Gallagher, bilang menunjuk seseorang dengan latar belakang di luar berita tradisional akan membuat CBS dapat banyak pertanyaan soal kredibilitas. "Penonton tidak punya pilihan lain kecuali berpikir bahwa berita dari CBS sekarang sudah dipolitisir."
Bagi seseorang yang punya banyak pendapat tentang banyak topik, orang pasti akan mengawasi dengan ketat pengaruhnya pada pemberitaan CBS. Topik yang paling sering dia bicarakan adalah Israel, dimana dia adalah pendukung yang tidak goyah.