Cara ‘Workslop’ Menguras Waktu Pekerja dan Menumbuhkan Keresahan terhadap AI, Temuan Ilmuwan

Halo, saya Lila MacLellan. Saya gantikan Kristin karena dia sedang menghadiri hari pertama Fortune Most Powerful Women Summit. Ikuti acaranya lewat siaran langsung kami di sini.

Di berita lain: Kecerdasan buatan (AI) sering disebut sebagai keajaiban untuk produktivitas di perusahaan Amerika. Tapi, sementara bos-bos mendorong karyawan untuk pakai AI, mereka mungkin juga bikin pekerjaan jadi lebih rumit. Ternyata, perusahaan di Amerika kebanyakan penuh dengan "workslop".

Itu istilah yang baru dibuat oleh ilmuwan data dari Stanford dan BetterUp. Mereka pakai kata itu untuk menjelaskan konten kerja yang dibuat AI yang terlihat bagus, tapi sebenarnya tidak ada isinya. Ini seperti video lucu atau foto palsu di media sosial yang disebut "slop".

Tapi kebanyakan karyawan kantor pasti langsung paham apa itu workslop. Kita semua pernah lihat contohnya. Misalnya, memo yang pakai kata-kata kaku seperti "underscore" dan "commendable" yang bikin kita bingung, atau laporan yang penuh dengan em-dashes dan terasa kosong kalau dibaca.

Menurut peneliti, dapat "workslop" secara rutin menciptakan kerja tambahan untuk karyawan. Mereka harus mengulang laporan yang jelas dibuat AI, atau mengadakan rapat untuk membahas memo yang membingungkan. Ini juga bikin karyawan meragukan kecerdasan rekan kerja dan nilai teknologi AI.

Setelah survei ke karyawan penuh waktu di 1.150 perusahaan, peneliti menemukan workslop menyebar ke semua arah di dalam perusahaan. Paling sering menyebar antara rekan kerja, tapi manajer juga kirim "slop" ke bawahan, dan karyawan kirim ke bosnya. Total, 40% responden bilang mereka dapat contoh workslop dalam sebulan terakhir dari rekan kerja.

Memang, AI di tempat kerja akan tetap ada, dan penulis studi akui AI "bisa mengubah beberapa aspek kerja dengan positif." Tapi karena temuan yang mengkhawatirkan ini, perusahaan mungkin perlu bahas masalah ini dalam pelatihan. Untuk info lebih lanjut tentang workshop anti-workslop, baca postingan saya di Fortune.com.

MEMBACA  'Indiana Jones dan Lingkaran Besar': Saya melihat 30 menit permainan sebelum Anda

—Lila MacLellan

Kristin Stoller
Editorial Director, Fortune Live Media
[email protected]

Sekilas Berita
Ringkasan berita HR paling penting.

  • Saat perekrut pakai AI untuk memindai CV, pelamar menyembunyikan instruksi untuk chatbot di dalam CV mereka untuk dapat keuntungan. New York Times
  • Penelitian baru menunjukkan perusahaan harus prioritaskan kedua-duanya, baik gaji maupun budaya, untuk sukses dalam jangka panjang. Wall Street Journal
  • Ada peningkatan baru-baru ini dalam pembentukan serikat pekerja di kalangan pekerja kerah putih di firma hukum, bank, dan perusahaan teknologi. Washington Post

    Berita Ringan
    Semua yang perlu kamu tahu dari Fortune.

  • The Great Exit. Peraturan kembali ke kantor dan naiknya biaya penitipan anak semakin menyebabkan ibu yang bekerja meninggalkan dunia kerja. —Ashley Lutz
  • Kesiapan tenaga kerja. Hanya 8% profesional perekrutan yang berpikir Gen Z siap untuk dunia kerja, karena menurunnya nilai gelar sarjana di AS. —Emma Burleigh
  • Penindakan Ford. Beberapa karyawan Ford Motor Co. bilang mereka telah diperingati bisa dipecat kalau tidak kembali ke kantor. —Eva Roytburg

    Ini adalah versi web dari Fortune CHRO, newsletter yang fokus membantu eksekutif HR mengelola kebutuhan tempat kerja. Daftar untuk mendapatkan gratis di inbox Anda.

https://nabe.com/app_themes/Deprecated/c.html?io0=umaWbK59