Cara CEO Accenture Julie Sweet Memimpin Restrukturisasi 700.000 Karyawan Tanpa Sepucuk Memo Pun

Waktu Julie Sweet perlu umumkan perubahan organisasi terbesar dalam sejarah Accenture ke karyawannya yang lebih dari 770,000 orang, dia tidak ikutin tradisi perusahaan yang sudah puluhan tahun. Daripada buat memo untuk seluruh perusahaan, CEO ini pilih cara yang beda: pesan video langsung yang akan sampai ke karyawan di 120 negara dan ubah cara perusahaan besar berkomunikasi saat ada perubahan besar.

“Bacain di kertas tidak akan sampaikan ‘alasan kenapa’ dengan cara yang sama seperti dengar saya bicara—dengar kegembiraan di suara saya, mengerti passion kami untuk alasan kami berubah,” kata Sweet dalam wawancara baru-baru ini dengan Alyson Shontell, pemimpin redaksi Fortune.

Strategi komunikasi Sweet menunjukkan besarnya tantangan yang dia hadapi sebagai kepala Accenture, perusahaan konsultan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan yang berbasis di Dublin ini hasilkan $64.9 miliar di tahun fiskal 2024 dan melayani lebih dari 9,000 klien, dengan layanan seperti konsultasi strategi, pindah ke cloud, analisis data, AI, keamanan cyber, dan lain-lain.

Sweet sendiri mewakili jalan yang tidak biasa ke pimpinan perusahaan. Sejak jadi CEO pada September 2019, dia adalah perempuan pertama yang pimpin Accenture dan CEO pertama dalam sejarah perusahaan yang tidak mulai karir disana langsung setelah lulus kuliah. Latar belakangnya sebagai pengacara perusahaan memberinya perspektif orang luar waktu dia gabung Accenture di tahun 2010.

Perubahan yang diumumkan Sweet menggambarkan apa yang dia sebut sebagai membalikkan “lima dekade cara kami bekerja.” Langkah ini menyatukan unit bisnis yang sebelumnya terpisah untuk lebih baik layani klien yang butuh transformasi digital lengkap.

Inti dari strategi Sweet adalah pengakuan bahwa transformasi ini harus tegas dan juga manusiawi. Restrukturisasi ini bukan untuk potong biaya, tapi didorong oleh kebutuhan klien.

MEMBACA  Rachel Reeves bersumpah untuk 'berinvestasi, berinvestasi, berinvestasi'

“Untuk ambil kesempatan dengan AI, kamu harus bersedia untuk ‘mengatur ulang’ perusahan kamu,” kata Sweet, memberikan nasihat untuk CEO Fortune 500. Sering kali, klien tidak dapat banyak dari AI karena mereka coba terapkan AI ke cara mereka beroperasi sekarang.

Pendekatan Sweet untuk atur perubahan ini lebih dari sekedar medium komunikasi. Dia minta masukan dan kritik dari tim pimpinannya, menyempurnakan pesannya lewat banyak iterasi. Dia juga sebut ini butuh keseimbangan “seni dan sains”—pakai data analitis tapi juga empati.

Pada akhirnya, kepemimpinan Sweet melalui restrukturisasi ini telah jadi studi kasus dalam mengatur perubahan organisasi besar di era dimana metode komunikasi perusahaan tradisional mungkin tidak cukup lagi.