Menurut spesialis Goldman Sachs, Scott Rubner, saham Wall Street bisa mengalami koreksi akibat keributan di pasar opsi. Dalam sebuah catatan pada hari Kamis yang dilihat oleh Reuters pada hari Jumat, Rubner mengatakan sekitar $2,7 triliun derivatif pasar saham AS akan jatuh tempo pada hari Jumat, yang jika tidak dieksekusi, akan memberi tekanan pada pasar saham dan meningkatkan volatilitas.
S&P 500 dan pasar saham Eropa mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa namun telah turun sejak peringatan tarif terbaru Trump terhadap obat-obatan, chip semikonduktor, dan kayu, yang di antara ancaman lainnya, telah memperburuk ketakutan akan perang perdagangan luas dan membuat investor gelisah.
Pembelian saham mungkin juga melambat karena alasan lain. Pedagang ritel di AS bertransaksi lebih sedikit karena mereka harus membayar pajak tahunan mereka, dan aliran rata-rata dari dana pensiun ke dana investasi kolektif dan dana yang diperdagangkan di bursa biasanya melambat pada bulan Maret, kata Rubner.
Sejumlah $2,7 triliun opsi ekuitas, atau derivatif yang memungkinkan seorang trader bertaruh bahwa saham akan mencapai harga tertentu, akan jatuh tempo pada hari Jumat, kata catatan Goldman.
Derivatif ini termasuk taruhan pada S&P 500, serta dana yang diperdagangkan di bursa AS dan saham tunggal.
Bank dan perantara yang membantu melakukan taruhan ini memiliki lebih dari $9 miliar lindung nilai terhadap perdagangan ini. Posisi ini telah berfungsi sebagai pengurang volatilitas, kata catatan Goldman, “mendukung kelemahan dan meredam reli.”
Jika investor tidak kembali untuk memperbarui taruhan opsi mereka, maka perantara juga harus membongkar lindung nilai mereka, jelaskan Dan Izzo, pendiri hedge fund BLKBRD Asset Management dan mantan trader bank.
“Itu berarti tekanan besar sesaat. Risiko yang lebih besar adalah jika tidak ada yang bersedia untuk membeli dampak tersebut, kita bisa melihatnya memicu penjualan lebih besar,” kata Izzo.
(Pelaporan Oleh Nell Mackenzie, Pengeditan oleh Amanda Cooper dan Philippa Fletcher)