Meskipun ada ketidakpastian ekonomi, banyak orang belanja untuk Black Friday tahun ini. Mereka menghabiskan banyak uang, baik di toko fisik maupun online.
Menurut Adobe Analytics, konsumer di AS menghabiskan rekor $11.8 miliar secara online pada hari Jumat itu. Itu naik 9.1% dari tahun lalu. Lalu lintas online paling ramai antara jam 10 pagi sampai 2 siang waktu setempat, di mana $12.5 juta masuk ke keranjang belanja setiap menitnya.
Hari Thanksgiving, konsumer juga menghabiskan $6.4 miliar secara online. Kategori yang paling laku adalah konsol game, elektronik, dan peralatan rumah tangga. Iklan di media sosial dan layanan belanja pakai AI juga mempengaruhi pilihan belian orang.
Salesforce memperkirakan penjualan online Black Friday di AS mencapai $18 miliar, dan $79 miliar di seluruh dunia. Platform Shopify mengatakan penjual merchant-nya capai rekor $6.2 miliar secara global. Penjualan tertingginya capai $5.1 juta per menit, terutama untuk kosmetik dan pakaian.
Mastercard melaporkan bahwa total penjualan Black Friday (tidak termasuk mobil) naik 4.1%. Penjualan online melonjak 10.4%, sementara belanja di toko fisik naik sedikit, hanya 1.7%.
Kata Michelle Meyer, ahli ekonomi dari Mastercard, konsumer menghadapi masa tidak pasti dengan belanja lebih awal, manfaatkan promosi, dan beli barang yang mereka inginkan.
Black Friday sekarang sudah berubah. Banyak orang sekarang lebih suka belanja online dari rumah atau memanfaatkan promosi yang lebih panjang. Jumlah pengunjung toko fisik memang turun 3.6% dibandingkan tahun 2024, tapi ini lebih baik dari penurunan sebelum Thanksgiving.
Perusahaan Sensormatic bilang kunjungan ke toko turun 2.1%, tapi itu sudah sesuai perkiraan. Mereka juga bilang Black Friday sekarang seperti acara seminggu penuh.
Adobe perkirakan konsumer AS akan habiskan $5.5 miliar pada hari Sabtu dan $5.9 miliar pada hari Minggu. Puncaknya diperkirakan pada Cyber Monday, mencapai $14.2 miliar.
Namun, kenaikan harga mungkin mempengaruhi angka-angka ini. Karena tarif impor dari Presiden Donald Trump, bisnis dan rumah tangga merasa terbebani. Walaupun belanjanya lebih banyak, jumlah barang yang dibeli orang sebenarnya turun 2%. Harga rata-rata barang naik 7%.
Tahun ini, orang juga lebih khawatir tentang keamanan pekerjaan mereka karena ada banyak PHK dan efek dari penutupan pemerintah yang lama. Orang jadi lebih hati-hati dengan uang mereka dan lebih banyak berpikir sebelum membeli.
Untuk seluruh musim liburan November-Desember, diperkirakan konsumer AS akan menghabiskan lebih dari $1 triliun untuk pertama kalinya. Tapi pertumbuhannya melambat.
Di sisi lain, hutang kartu kredit dan keterlambatan bayar pinjaman juga meningkat. Semakin banyak orang yang memakai layanan “beli sekarang, bayar nanti” untuk beli hadiah dan dekorasi liburan.