Bitcoin dan Pasar Kripto Turun Setelah Serangan Israel ke Iran
Bitcoin dan pasar kripto lainnya anjlok pada Jumat pagi setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke Iran. Ini menandai eskalasi besar dalam konflik Timur Tengah.
Menurut Binance, Bitcoin turun 2% dalam 24 jam terakhir, jatuh dari $107.000 ke $103.000 sebelum naik sedikit. Total kapitalisasi pasar kripto turun 3%, dengan Ethereum dan Solana turun 7% dan Dogecoin turun 6%.
Ancaman perang antara Israel dan Iran membuat investor menjual kripto karena aset ini dianggap sangat berisiko saat ketidakpastian. Konflik ini juga meningkatkan kekhawatiran bahwa Iran bisa membalas dengan menutup Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia ke Laut Arab dan dilalui 20% minyak global, menurut AS.
Nic Puckrin, pendiri Coin Bureau, bilang jika itu terjadi, harga minyak akan melonjak dan investor akan menjual aset berisiko seperti kripto. "Minyak akan naik tajam, dan aset berisiko akan runtuh," katanya.
Serangan Israel menarget situs nuklir, fasilitas misil, dan pertahanan udara Iran, serta menewaskan pejabat tinggi dan ilmuwan nuklir. PM Israel Benjamin Netanyahu bilang serangan ini untuk menghancurkan kemampuan nuklir Iran, yang ia sebut ancaman bagi Israel, dalam pernyataan video.
"Operasi ini akan berlanjut sampai ancaman ini hilang," katanya.
Serangan ini terjadi setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan Iran tidak mematuhi kewajiban nonproliferasi nuklir, menurut New York Times.
Presiden Donald Trump mendukung serangan ini dan memperingatkan di Truth Social bahwa serangan akan "lebih brutal" jika Iran tidak setuju kesepakatan senjata nuklir.
Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas Israel lewat postingan di X, mengatakan Iran akan memberikan "hukuman keras."
Cerita ini pertama kali muncul di Fortune.com.