Ripple Bitcoin cryptocurrency lewat Shutterstock
Saham BIT Mining (BTCM) naik lebih dari dua kali lipat pada hari Kamis setelah perusahaan penambang Bitcoin (BTCUSD) ini mengumumkan rencana mengumpulkan dana hingga $300 juta untuk berinvestasi di Solana (SOLUSD).
Menurut rilis persnya, BTCM juga akan mengubah aset digital yang dimilikinya saat ini menjadi SOL – yang akan dijadikan aset cadangan utama perusahaan ke depannya.
Termasuk kenaikan hari ini, saham BIT kini diperdagangkan hampir 400% lebih tinggi dibanding titik terendahnya sejak awal tahun pada bulan April.
Investor menyambut baik pengumuman ini karena secara efektif mengubah BTCM menjadi perwakilan SOL yang diperdagangkan publik – suatu narasi menarik untuk investor global di tahun 2025.
Saham BTCM sekarang menawarkan cara tidak langsung dan terdiversifikasi untuk terpapar Solana – blockchain berkinerja tinggi yang semakin banyak diadopsi di keuangan terdesentralisasi.
Ini memperluas daya tarik saham BTCM di luar penambangan kripto tradisional, menyelaraskannya dengan ekosistem yang berkembang pesat dan berpotensi menarik gelombang baru investor yang tertarik dengan masa depan SOL dan tren kenaikannya saat ini.
Yang juga perlu disebutkan adalah strategi kripto serupa ternyata berhasil sangat baik untuk MicroStrategy (MSTR) dalam beberapa tahun terakhir.
Meski perusahaan beralih ke Solana, saham BTCM tetap sangat spekulatif dan berisiko dimiliki di paruh kedua tahun 2025.
Kenapa? Karena fundamental dasarnya tidak benar-benar membaik. BIT masih beroperasi dengan kerugian, pendapatan tidak konsisten, dan tidak ada jalur jelas menuju profitabilitas.
Perubahan cepatnya dari penambangan kripto ke staking SOL mungkin mencerminkan ambisi strategis, tetapi juga menunjukkan kurangnya fokus operasional dan sejarah eksekusi jangka panjang.
Selain itu, saham BTCM jarang diliput oleh ahli Wall Street, hanya satu analis saat ini yang memberi peringatan – dan itu pun hanya “Hold”, menurut Barchart.
Kurangnya liputan institusional bisa jadi tanda bahaya bagi investor serius karena menunjukkan transparansi terbatas, hubungan investor yang lemah, dan minim pengawasan dari penelitian profesional.
Tanpa keterlibatan analis yang kuat, investor tidak punya banyak panduan tentang valuasi, risiko, atau kinerja masa depan. Singkatnya, meski berita Solana menarik, fundamentalnya tidak mendukung hype tersebut.
www.barchart.com