Buka White House Watch newsletter gratis
Panduan Anda untuk arti masa jabatan kedua Trump bagi Washington, bisnis, dan dunia.
Original Sin adalah nama aneh untuk sebuah buku yg membahas 2023-2024. Seolah-olah buku ini mengungkap akar masalah—yaitu Donald Trump di Gedung Putih—tp sebenarnya penulis hanya menyoroti kesalahan 2 tahun kebelakang. Saat itu, Joe Biden yg sudah tua memutuskan mencalonkan diri lagi. Keputusan buruk. Menutupi kondisinya yg lemah lebih parah. Rekan-rekan yg tidak memintanya mundur sampai debat TV mengeksposnya harus menyesali kelalaian mereka.
Tapi ini bukan "asal" apapun. Biden jadi kambing hitam masalah lama Demokrat: mentolerir kandidat yg sering kalah pemilu.
Jika ada "dosa," itu adalah pilihan Demokrat akan Hillary Clinton sebagai calon presiden 2016. Sejarah dunia berubah karena keputusan keras kepala itu. Survei menunjukkan pemilih tidak suka dia. Dia sudah gagal lawan Obama muda delapan tahun sebelumnya. Reputasinya memang tidak adil—dia bukan penipu atau lebih munafik dr politisi lain, hanya orang yg biasa saja. Tapi Demokrat mengabaikan ketidaksukaan publik, dan hasilnya adalah era Trump yg sebenarnya bisa dihindari.
Peristiwa lain yg membawa kita ke situasi sekarang adalah penunjukan Kamala Harris sebagai wakil Biden 2020. Karena usianya, Demokrat hampir memilih presiden masa depan. Lagi-lagi, mereka abaikan tanda-tanda kelemahannya. Dia calon pertama yg mundur dari primernya.
Biden disalahkan memilih dia, tapi "pilihan" tidak akurat. Ada aturan tak tertulis bahwa pria kulit putih tidak boleh berpasangan dgn pria kulit putih lain. Jadi Pete Buttigieg tidak mungkin. Senator Amy Klobuchar kuat, tp terkait politik Minnesota setelah kematian George Floyd, jadi dia tidak dipilih. Partai lain mana yg membatasi diri seperti ini?
Intinya, penolakan Biden mundur adalah kesalahan ketiga terbesar Demokrat dalam dekade ini. Masalahnya bukan satu orang, tapi delusi kolektif tentang kandidat sejak abad lalu. Lihat margin kekalahan. Sejak Barry Goldwater, Partai Republik tidak salah baca calon seburuk Demokrat dgn George McGovern, Walter Mondale, dan Michael Dukakis.
Di Amerika yg terbelah 50-50, Demokrat selalu bersaing. Tapi mudah melewatkan betapa sempitnya pilihan kandidat mereka. Tim Walz adalah orang pertama sejak 1980 yg tidak lulusan hukum. Tidak ada calon dari Selatan sejak Al Gore, meskipun Demokrat perlu memenangkan daerah itu.
Tidak pandai memilih pemimpin berarti tidak pandai berpolitik. Pemimpin yg baik akan mengatur ide dan taktik dengan benar. Tapi orang seperti Harris atau Ed Miliband di Inggris tidak akan bisa.
Kenapa Demokrat sering salah pilih pemimpin? Mungkin partai kiri terlalu lemah pada kelemahan manusia. Atau mungkin progresif terlalu fokus pada struktur, mengabaikan bakat individu.
Masalah ini sudah ada sebelum Biden dan bisa berlanjut. Bahkan jika dia mundur lebih awal, Demokrat mungkin tetap memilih Harris karena senioritas dan norma identitas.