Biden akan melarang pengeboran minyak baru di wilayah luas perairan Atlantik dan Pasifik AS, laporan Bloomberg News oleh Reuters

President Joe Biden akan melarang pengembangan minyak dan gas baru di 625 juta hektar wilayah pesisir AS, demikian laporan Bloomberg News pada Jumat. Larangan tersebut, yang akan diumumkan pada hari Senin, meniadakan penjualan hak bor di sepanjang Samudra Atlantik dan Pasifik serta Teluk Meksiko bagian timur, kata laporan tersebut, mengutip orang-orang yang tidak ingin disebutkan namanya yang akrab dengan masalah tersebut. Biden membuka kemungkinan untuk penjualan minyak dan gas baru di wilayah tengah dan barat Teluk Meksiko, yang menyumbang sekitar 14% dari produksi bahan bakar tersebut di negara ini, demikian laporan tersebut. Rumah Putih tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk komentar di luar jam kerja. Larangan itu akan mengukuhkan warisan Biden dalam menangani perubahan iklim dan tujuannya untuk mendekarbonisasi ekonomi AS pada tahun 2050. New York Times melaporkan bahwa sebuah bagian dari Undang-Undang Lahan Kontinental Luar Shelf yang menjadi dasar keputusan Biden memberikan kewenangan luas kepada seorang presiden untuk melarang pengeboran dan tidak mencakup bahasa yang akan memungkinkan Presiden terpilih Donald Trump atau presiden masa depan lainnya untuk mencabut larangan tersebut. Biden, Trump, dan pendahulu Trump, Barack Obama, semuanya menggunakan undang-undang tersebut untuk melarang penjualan hak pengeboran lepas pantai di beberapa wilayah pesisir. Trump mencoba pada tahun 2017 untuk membatalkan penarikan di Laut Arktik dan Atlantik yang dilakukan Obama pada akhir masa kepresidenannya, tetapi seorang hakim federal memutuskan pada tahun 2019 bahwa undang-undang tersebut tidak memberi kewenangan hukum kepada presiden untuk membatalkan larangan sebelumnya.

MEMBACA  Pemerintah Inggris menyelidiki 'kegagalan potensial' pada kontraktor militer terkait dugaan hack dari China