FOTO ARSIP: Ketua Berkshire Hathaway, Warren Buffett, berjalan di aula pameran saat pemegang saham berkumpul untuk mendengar dari investor miliarder itu di rapat tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha.
Laba operasi Berkshire Hathaway turun 4% di kuartal lalu. Perusahaan ini terdampak kerugian nilai tukar mata uang dan laba asuransi yang lebih rendah.
Berkshire juga menjual saham bersih selama 11 kuartal berturut-turut. Warren Buffett mengumumkan laba operasi turun 4% menjadi $11,2 miliar dalam laporan kuartal pertamanya sejak dia mengumumkan rencana mundur sebagai CEO.
Perusahaan menjual saham bersih $3 miliar, membeli $3,9 miliar tapi menjual $6,9 miliar. Ini jadi kuartal ke-11 mereka jadi penjual bersih saham.
Laba kuartal dua turun dari tahun lalu karena laba asuransi lebih kecil, meski pendapatan dari BNSF Railway dan divisi lain naik.
Kerugian nilai tukar mata uang sebesar $877 juta juga jadi penyebab turunnya laba, beda jauh dari keuntungan $446 juta tahun lalu.
Berkshire kini punya simpanan uang tunai sebesar $344 miliar—lebih besar dari nilai pasar Coca-Cola dan Bank of America.
Buffett, yang akan berusia 95 tahun bulan ini, tidak membeli saham Berkshire di kuartal lalu. Perusahaan juga menurunkan nilai saham Kraft Heinz sebesar $5 miliar.
Seorang profesor keuangan bilang, selain penurunan nilai Kraft Heinz yang "mengejutkan", laporan laba Berkshire biasa saja. Dia curiga hal ini terkait rencana pensiun Buffett.
Buffett dan timnya kesulitan menemukan peluang investasi karena harga saham yang mahal. Mereka juga mengurangi kepemilikan di Apple dan Bank of America tahun lalu, sehingga uang tunainya mencapai rekor tertinggi.
Saham Berkshire sempat mengalahkan indeks S&P 500 sebelum rapat tahunan Mei, saat Buffett umumkan Greg Abel sebagai penggantinya tahun depan.
Tapi akhir-akhir ini, saham Berkshire anjlok sementara indeks S&P naik. Beberapa ahli bilang ini karena hilangnya "premium Buffett."
Baca artikel aslinya di Business Insider.