‘Benar-Benar Melekat’: Begaimana Kampanye 1970-an untuk Menjual Kentucky Fried Chicken dengan Segelas Anggur Menjadi Tradisi Natal di Jepang

Sejarah dan Tradisi Natal di Seluruh Dunia

Natal adalah hari raya Kristen yang merayakan kelahiran Yesus. Tapi tahukah kamu bahwa pengikut awal Yesus dulu tidak merayakan hari lahirnya setiap tahun? Atau bahwa Santa Claus terinpirasi dari kebaikan seorang santo Kristen dari abad keempat? Dan apakah kamu pernah dengar tentang tradisi di Jepang modern, di mana orang makan ayam goren Kentucky Fried Chicken saat Natal?

Sejak awal abad ke-20, Natal telah berubah dari hari raya agama menjadi hari raya budaya yang sangat populer. Hari ini, orang-orang Kristen dan non-agama di seluruh dunia merayakan Natal dengan berkumpul bersama keluarga, bertukar hadiah dan kartu, serta menghias pohon Natal.

Asal-usul dan Sejarah Awal Natal

Pengikut awal Yesus tidak memperingati hari lahirnya setiap tahun. Mereka lebih fokus pada perayaan kebangkitan-Nya saat Paskah.

Kisah kelahiran Yesus hanya muncul dalam dua dari empat Injil Perjanjian Baru: Matius dan Lukas. Keduanya memberikan detail yang berbeda, tapi sama-sama menyatakan Yesus lahir di Betlehem.

Hari, bulan, dan bahkan tahun pasti kelahiran Yesus tidak diketahui. Tradisi merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember baru muncul pada abad keempat.

Beberapa teori mengatakan tanggal ini bertepatan dengan festival-festival pagan musim dingin yang sudah ada, termasuk perayaan Romawi untuk Sol Invictus (Matahari yang Tak Terkalahkan) pada 25 Desember.

Meski kebanyakan orang Kristen merayakan Natal pada 25 Desember, beberapa tradisi Ortodoks Timur merayakannya pada tanggal 7 Januari. Ini karena mereka mengikuti kalender Julian kuno, yang tertinggal 13 hari dari kalender Gregorian.

Perayaan yang Ramai di Zaman Pertengahan

Selama berabad-abad, terutama di Abad Pertengahan, Natal dikaitkan dengan perayaan jalanan yang ramai, penuh pesta dan minuman. Bagi banyak orang Kristen saat itu, Natal "bukan hari raya yang dianggap baik."

MEMBACA  Alasan Tesla Memerlukan Pengawas Manusia untuk Peluncuran Robotaxi

Namun pada abad ke-19, Natal menjadi "terhormat" dengan perayaan di rumah dan keluarga seperti yang kita kenal sekarang. Akar Natal modern dapat ditelusuri kembali ke Jerman, dengan kisah-kisah tentang pohon Natal dan pemberian hadiah.

Natal menjadi semakin populer dengan diterbitkannya cerita "A Christmas Carol" oleh Charles Dickens pada 1843, serta tulisan-tulisan Washington Irving yang membantu mempopulerkan perayaan Natal di Amerika.

Santa Claus Sekuler Amerika Terinspirasi dari Santo Kristen

Santo Nikolas adalah uskup Kristen dari abad keempat dari kota pelabuhan Myra (sekarang Turki). Tindakan dermawannya menginspirasi legenda Santa Claus yang sekuler.

Pengabdian kepada Santo Nikolas menyebar selama Abad Pertengahan di Eropa. Namun, pengabdian ini tampak memudar setelah Reformasi Protestan abad ke-16, kecuali di Belanda. Di sana, legendanya tetap hidup sebagai Sinterklaas. Orang-orang Belanda yang menetap di New York membawa tradisi Sinterklaas ini, yang akhirnya berubah menjadi Santa Claus sekuler.

Bukan Cuma Santa yang Bagi-bagi Hadiah

Di Inggris, ada Father Christmas. Di Yunani dan Siprus, ada Santo Basil yang datang pada Malam Tahun Baru. Di beberapa bagian Italia, ada Santa Lucia (awal Desember), dan di daerah Italia lainnya, ada Befana, figur seperti penyihir yang membawa hadiah pada perayaan Epifania tanggal 6 Januari.

Di Islandia, anak-anak menikmati kunjungan dari 13 troll nakal bersaudara yang disebut Yule Lads, yang turun dari gua pegunungan mereka 13 hari sebelum Natal.

Tradisi-tradisi Kristen Natal

Salah satu tradisi Natal tertua adalah membawa tanaman hijau (seperti holly, ivy, atau pohon cemara) ke dalam rumah. Tradisi menghias pohon cemara adalah kebiasaan Jerman yang dimulai pada abad ke-16, lalu dipopulerkan di Inggris dan Amerika.

MEMBACA  Gunakan InaRISK untuk memantau ancaman bencana: BNPB kepada pelancong exodus

Tradisi lain termasuk kebaktian Natal dan membuat adegan Kelahiran Yesus (Nativity scenes) di rumah dan gereja. Nyanyian lagu Natal (caroling) juga dapat ditelusuri kembali ke tradisi Eropa, di mana orang berkeliling dari rumah ke rumah di tengah musim dingin untuk mempererat hubungan komunitas dan mengucapkan harapan baik.

Makan Kentucky Fried Chicken untuk Natal di Jepang

Di antara banyak tradisi Natal yang diadopsi secara global, ada satu yang melibatkan KFC.

Pada 1974, KFC meluncurkan kampanye Natal di Jepang dengan menjual ayam goreng lengkap dengan sebotol anggur untuk pesta Natal. Ide kampanye ini konon datang dari seorang karyawan yang mendengar pelanggan asing di restoran KFC Tokyo berkata bahwa karena tidak bisa mendapatkan kalkun di Jepang, dia akan merayakan Natal dengan ayam Kentucky.

Tradisi ini sangat melekat. Sampai hari ini, di Jepang kamu harus memesan KFC Natal berbulan-bulan sebelumnya untuk memastikan mendapatkannya pada hari Natal.

Tinggalkan komentar