Barang Paling Laris di Amazon Prime di Amerika

Kalau kamu liat riwayat belanja di Amazon Prime, mungkin terlihat acak: termometer daging, patung kura-kura tenaga surya, telur, sama gelas kopi.

Tapi ternyata pembeli sebenernya ngikutin pola belanja tertentu tanpa sadar, tergantung musim, media sosial, atau acara penting—kayak yang disebut Jamil Ghani (Wakil Presiden Amazon Prime) sebagai “ritme kehidupan”.

Data eksklusif dari Amazon ke Fortune tunjukkan barang yang paling sering dibeli member Prime—jutaan item!

Ghani bilang, karena ekonomi AS lagi kurang bagus, orang sekarang lebih cari nilai/harga terbaik—sama kayak tren yang diliat Walmart dan Hormel Foods.

Di 2024, Amazon kirim lebih dari 2 miliar barang “penting” dengan pengiriman same-day/next-day—naik 50% dari tahun sebelumnya.

Ghani ngasih tau Fortune: “Member Prime selalu cari nilai lebih, apalagi sekarang. Di kondisi ekonomi gini, program Prime jadi pilihan aman karena benefitnya gede banget.”

Belanja Musim Dingin

Awal tahun, orang banyak beli barang buat resolusi Tahun Baru: timbangan dapur, alat potong sayur, buku ‘Atomic Habits’, humidifier, sampai sampo anti ketombe.

Februari ada stroberi buat Valentine, terus suplemen Vitamin D dan kolagen. Ghani bilang data ini menarik karena nunjukin “ritme kehidupan” pelanggan.

Maret, orang beli slow cooker buat Paskah, permen, sama alat bersih-bersih kayak pembersih udara.

Belanja Musim Semi

April: alpukat, salad, blender mini. Mei: selang taman, patung kura-kura surya. Juni timbul sikat grill dan termometer daging buat BBQ.

Ghani nambahin: “Pelanggan selalu cari harga terbaik, cepat, dan praktis. Itu prioritas mereka.”

Belanja Musim Panas

Juli: printer nirkabel buat anak kuliah. Agustus: alat sekolah kayak binder dan pensil warna. September: adapter listrik buat liburan.

Belanja Musim Gugur

Sayur dan buah masih laris, plus barang buat perayaan musiman.

MEMBACA  Toko Kelontong yang Pernah Menjual Popcorn Trump Kecam Penutupan Toko 'Tak Manusiawi': "Jangan Sasar Rakyat Paling Menderita"

Di bulan Oktober, Halloween bikin modelin lilin dan kartu memori kamera laris, sementara cuaca dingin meningkatkan penjualan pemanas ruangan.

Saat konsumen siap-siap buat Natal, perhatian mereka beralih ke hadiah dan acara liburan. Mereka beli pemotong kertas kado, lampu mini, mainan squeeze sensorik, dan selimut tahan api darurat.

Ceritanya sama di Desember, barang yang populer termasuk lip balm, maskara, dan tumbler insulated buat hadiah liburan, plus permainan pesta dan set balok poinsettia.

Ghani bilang dia punya dua cara biar pelanggan balik lagi di 2025 dan seterusnya: kecepatan dan harga. Dia mau perbaikin keduanya, katanya ke Fortune: “Jutaan barang mungkin cocok buat pengiriman cepat, tapi dari 300 juta barang yang bisa dikirim gratis buat member, kita harus makin cepat.”

“Tugas kita adalah kurangi biaya operasi, karena semakin murah biaya pengiriman dan manajemen barang, semakin banyak pilihan bisa kita tawarkan… dengan cara yang berkelanjutan dan menguntungkan.”

Hasilnya, “kita bisa nawarin lebih banyak barang harga rendah—kebanyakan kebutuhan rumah tangga dan bahan makanan—yang biasanya marginnya tipis. Jadi ini siklus bagus: makin cepat, biaya turun, pilihan makin banyak.”