Bank Sentral Swiss Turunkan Suku Bunga ke Nol Persen

Buka Editor’s Digest gratis

Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya di newsletter mingguan ini.

Bank Nasional Swiss turunkan suku bunga seperempat poin ke nol, tapi tidak sampai ke negatif, sambil berusaha kendalikan nilai mata uangnya yang naik gara-gara ketegangan dagang global.

Ini pertama kalinya negara ini, salah satu yang pernah coba suku bunga negatif, punya suku bunga nol. Mereka hadapi inflasi rendah dan franc Swiss yang menguat, mata uang safe-haven yang diburu investor karena perang dagang Presiden AS Donald Trump.

Pemotongan ini terjadi setelah inflasi tahunan Swiss turun ke minus 0,1% di Mei, pertama kali negatif dalam empat tahun. Franc Swiss yang menguat—naik 10% terhadap dolar tahun ini—tekan harga impor, turunkan harga konsumen.

Franc Swiss semakin kuat setelah pemotongan suku bunga Kamis ini, dengan dolar turun 0,2% terhadap franc jadi SFr0,817 di sore hari.

Sebagian kecil trader tadinya berharap pemotongan lebih besar, setengah poin, menurut pasar swap. Kenaikan franc setelah keputusan Kamis ini dipicu oleh penutupan posisi itu, kata analis BBH.

Ketua SNB Martin Schlegel bilang di konferensi pers bahwa bank tidak akan “ambil keputusan masuk negatif dengan gampang.” Bank juga harus pertimbangkan kepentingan penabung, dana pensiun, dan lainnya.

Trader sedikit kurangi taruhan atas pemotongan lebih lanjut setelah komentar Schlegel, dan memberi kemungkinan sekitar 60% SNB akan potong lagi ke minus 0,25% pada Maret tahun depan.

Imbal hasil obligasi pemerintah Swiss dua tahun, yang sensitif terhadap pergerakan ekspektasi suku bunga, naik 0,09 poin persen ke minus 0,10%.

SNB juga sering peringatkan risiko stabilitas keuangan dari lonjakan harga properti Swiss di lingkungan suku bunga rendah.

MEMBACA  Di dalam sekolah elit Swiss untuk manajer hotel

Tapi Schlegel tidak tutup kemungkinan masuk ke negatif, karena gejolak dagang global bisa paksa bank ambil langkah itu dalam beberapa bulan ke depan.

“Sepertinya mereka akan lihat situasi dulu, yang sedikit lemahkan keyakinan pasar soal suku bunga negatif,” kata Francesco Pesole, strategis FX di ING.

Kenaikan tajam “Swissie” tahun ini bikin kebijakan jadi rumit. SNB coba redam tekanan tanpa dituduh manipulasi mata uang oleh AS, yang masukkan Swiss ke daftar pantau saat masa jabatan pertama Trump. Analis bilang pemotongan suku bunga lebih aman secara diplomasi daripada intervensi langsung di pasar valas.

Keputusan SNB beda dengan pendekatan “tunggu dan lihat” Federal Reserve. Bank Inggris juga pertahankan suku bunga di 4,25% di rapat terakhir.

Tapi bank sentral Norwegia tiba-tiba turunkan suku bunga Kamis ini, pertama kali longgarkan kebijakan moneter sejak awal pandemi Covid-19. Kekuatan ekonomi di produsen minyak dan gas terbesar Eropa Barat ini bikin mereka pertahankan suku bunga lebih tinggi dari hampir semua tetangga, termasuk Riksbank Swedia dan ECB. Tapi Norges Bank putuskan prospek inflasi cukup rendah untuk potong suku bunga seperempat poin ke 4,25%.

Swiss pertama kali terapkan suku bunga negatif di Desember 2014, saat SNB tetapkan suku bunga simpanan di minus 0,25% untuk hentikan apresiasi franc akibat arus safe-haven.

SNB pernah turunkan suku bunga sampai minus 0,75%, yang terendah di dunia. Kebijakan ini bertahan lebih dari tujuh tahun, jadi salah satu periode suku bunga negatif terlama sampai dihentikan tahun 2022.

Pemotongan Kamis ini bikin situasi sulit buat bank Swiss. Mereka tidak dapat bunga dari simpanan di SNB, tapi secara teori lebih sulit buat teruskan biaya itu ke nasabah.

MEMBACA  Panduan ke Depan di Bank Sentral

Daniel Kalt, ekonom utama UBS, bank terbesar di Swiss, bilang nol persen mungkin skenario tersulit buat bank.

“Dari segi tekanan pada margin bunga bersih, tidak bisa lebih buruk dari sekarang. Dengan ini, bank susah buat justifikasi kenakan biaya ke nasabah seperti waktu suku bunga negatif dulu,” kata Kalt.

Video: Kenapa pemerintah ‘kecanduan’ utang | FT Film