Bank of Inggris Mengarungi Visi Bersaing untuk Mata Uang Digital

Poin Utama

Bank of Inggris terlibat dalam debat tentang masa depan uang digital.
Kebijakan bank sentral mempengaruhi pendekatan Inggris terhadap stablecoin, CBDC, dan deposit tokenisasi.
Upaya untuk mengurangi risiko stablecoin termasuk usulan batas kepemilikan.

Seperti banyak bank sentral lain, Bank of Inggris (BoE) sedang menghadapi transisi yang kompleks ke bentuk uang digital yang baru.

Beberapa orang melihat stablecoin sebagai ancaman dan percaya CBDC sangat dibutuhkan. Sementara itu, yang lain masih ragu dengan usulan pound digital dan lebih senang sektor swasta yang memimpin.

BoE mulai meneliti uang digital sejak tahun 2014. Penelitian awal mereka memperingatkan bahwa mata uang digital swasta bisa menyebabkan inflasi tidak terkontrol.

Dua tahun kemudian, wakil gubernur BoE, Ben Broadbent, adalah salah satu bankir sentral pertama yang berbicara tentang CBDC. Saat itu, ancaman dari uang digital swasta dianggap kecil.

Pada tahun 2020, uang digital menjadi tema penelitian utama bagi BoE. Sejak saat itu, bank sentral telah mengembangkan konsep pound digital, tetapi pertanyaan politik masih belum terjawab.

Pada tahun 2022, laporan House of Lords menyimpulkan bahwa CBDC untuk ritel justru menciptakan lebih banyak tantangan. Namun, diskusi di BoE terus berlanjut.

Rapat pada bulan Juni menunjukkan bahwa kekhawatiran tentang stablecoin semakin penting. Peserta memperingatkan bahwa penundaan dalam mengembangkan pound digital bisa memperkuat uang digital swasta dan melemahkan kontrol publik.

Gubernur BoE Andrew Bailey adalah pendukung pengawasan bank sentral. Ia berargumen bahwa stablecoin yang tidak diatur bisa merusak kepercayaan pada sistem moneter.

BoE sebelumnya merencanakan untuk membatasi kepemilikan stablecoin. Tapi laporan terbaru menunjukan bank mungkin akan memberikan pengecualian untuk bisnis tertentu.

MEMBACA  Janji Senjata Trump Menandai Langkah Besar untuk Ukraina

Bailey juga mengubah pendapatnya tentang teknologi ini. Ia mengatakan "salah jika menolak stablecoin sebagai prinsip," dan mengakui potensinya untuk inovasi pembayaran.

Dalam debat stablecoin versus CBDC, deposit tokenisasi menawarkan jalan ketiga. Ini umumnya disukai oleh bankir sentral seperti Bailey karena memberikan keuntungan stablecoin tanpa menguras uang dari sistem perbankan.

Bahkan Bank Sentral India (RBI) telah membuka pintu untuk deposit tokenisasi.

Sementara itu, bank sentral Inggris tampaknya bersiap untuk ekosistem pembayaran yang beragam. Banyak penelitian BoE berfokus pada interoperabilitas antar berbagai bentuk uang digital, membayangkan dunia di mana deposit tokenisasi, stablecoin, dan CBDC dapat hidup bersama.