Staf Senior Bank of Inggris yang Keluar dari Peran Pengawasan Risik Iklim dan Alam Mengeluh Bank Pusat Abaikan Masalah
Beberapa orang yang pernah kerja di Bank of Inggris (BoE) antara tahun 2020 sampai tahun lalu bilang ke Financial Times kalau isu perubahan iklim gak diprioritaskan di bawah pimpinan gubernur Andrew Bailey. Mereka ngomong Bailey lebih fokus ke risiko yang lebih gampang diukur, bukan yang dianggap "lunak" atau sulit.
Mantan pegawai BoE bilang, sejak Bailey gantikan Mark Carney, manajer senior gak diberi kuasa buat seriusin risiko iklim dalam pekerjaan pengawasan utama. Ada yang keluar karena karir, ada juga karena frustasi sama pendekatan BoE.
"Sering banget ada orang yang milih mundur atau ngerasa harus nutup mulut sendiri," kata salah satu mantan pegawai soal pengalamannya di era Bailey.
Orang lain bilang, "Risiko terbesar buat sistem keuangan itu dari iklim dan lingkungan… Tapi menurutku yang BoE lakukan buat atasi itu kurang cukup."
Waktu masih jadi gubernur BoE (2013–2020), Carney termasuk salah satu bankir sentral pertama yang ngomongin ancaman kenaikan suhu buat stabilitas keuangan. Dia udah peringatin soal "tragedi horison" 10 tahun lalu—di mana bank dan asuransi gagal memperhitungkan risiko iklim.
Tapi perdebatan soal seberapa jauh bank sentral harus turun tangan buat minimisasi risiko iklim berubah belakangan ini, apalagi sejak era Donald Trump di AS yang kurang dukung aksi iklim.
Bulan lalu, Sarah Breeden, wakil gubernur urusan stabilitas keuangan, bilang BoE harus "tetap di jalurnya" waktu tangani risiko finansial dari perubahan iklim.
Satu pejabat senior BoE ngomong, "Kita gak boleh dorong kebijakan tertentu; kita cuma tunjukin risikonya aja."
Sampai 2023, perubahan iklim termasuk salah satu dari empat prioritas kebijakan pemerintah yang harus didukung komite kebijakan keuangan BoE—sebelum akhirnya dihapus sama mantan menteri keuangan Jeremy Hunt.
Waktu ditanya tentang perubahan ini tahun lalu, Bailey bilang, "Memang ada risiko stabilitas keuangan [dari perubahan iklim]. Kami gak abaikan itu." Tapi dia tambahin juga kalo kerjaan mereka bakal dikurangi.
BoE akhir-akhir ini udah bikin pidato soal pentingnya analisis risiko iklim buat kebijakan moneter dan ketahanan London. Tapi mantan pegawai khawatir prioritas baru ini bikin kemampuan pemodelan risiko BoE jadi ketinggalan dibanding sektor swasta—padahal dampak perubahan iklim di Inggris makin parah.
Mereka juga bilang kadang usulan perbaikan pengawasan bank dan asuransi ditolak karena alasan kapasitas. Salah satu mantan pegawai bilang, "Saya frustasi karena gak bisa nge-review risiko sebagaimana mestinya."
Ada juga yang ngomong jam kerja staf yang urus risiko iklim di asuransi dipotong hampir sepertiga antara 2022–2024. Empat mantan pegawai tambahin kalau risiko alam—misalnya gagalnya penyerbukan atau punahnya spesies—juga sering diabaikan.
Tahun lalu, BoE milih gak ikut tanda tangan laporan Green Finance Institute yang nyatain kerugian UK akibat risiko alam bisa lebih besar dari krisis finansial global atau Covid-19.
BoE bilang, "Meskipun pemerintah yang tanggung jawab kebijakan iklim, risiko iklim yang mengancam tujuan kami tetap masuk tugas kami, dan kami bertindak sesuai itu."
Bank sentral lain kayak ECB dan Otoritas Moneter Singapura makin perhatiin gimana lembaga keuangan hadapi risiko fisik (seperti gagal bayar hipotek atau klaim asuransi) dan risiko dari kebijakan pemerintah buat kurangi emisi.
Tapi masih ada perdebatan soal seberapa sistemik risiko ini. "Buat grup keuangan yang diversifikasi, ini cuma hal kecil," kata mantan staf BoE yang sekarang kerja di asuransi. "Banyak orang [di dunia keuangan] gak peduli sama perubahan iklim."
Salah satu orang yang paham kerjaan BoE sekarang bilang, kerjaan terkait iklim dan alam jadi kurang prioritas karena sikap ini. "Banyak hal yang bisa bencana buat manusia tapi gak bencana buat keuangan," tambah mereka.
Tapi pejabat senior BoE bilang sekarang bank udah sadar seriusnya risiko iklim, jadi pengawasan ekstra gak terlalu dibutuhkan.
Satu-satunya tes stres iklim BoE, tahun 2021–22, prediksi bakal ada penurunan laba tahunan bank dan asuransi sekitar 10–15% karena perubahan iklim. Tapi analisis risiko iklim bank sentral kadang gak selalu identifikasi hasil potensial yang paling mungkin atau paling parah.
Tes ini seharusnya diulang setiap dua tahun, tapi belum terjadi lagi. "Mereka perlu investasi di keahlian yang tepat," kata Nitika Agarwal dari WWF UK.
Otoritas Pengaturan Prudensial BoE dan Otoritas Perilaku Keuangan udah bentuk Climate Financial Risk Forum buat industri dan regulator, yang terbitin panduan risiko alam Oktober lalu.
BoE sekarang sedang nilai relevansi risiko finansial terkait alam buat tujuan stabilitas keuangan mereka. Mereka juga konsultasi soal ekspektasi pengawasan baru buat bank dan asuransi terkait iklim—yang bakal minta mereka tutup "celah" dalam penanganan risiko iklim. Morgan Després, dulu kepala strategi di Banque de France, bilang ini mungkin tunjuk semangat baru buat kerja iklim. Tapi dia nambahin kalo BoE beberapa tahun terakhir keliatan "hati-hati, prudent, pokoknya gitu. Isu iklim udah nggak terlalu penting lagi."