Bank Besar Prediksi Bitcoin Akan Lebih Stabil — Saatnya Berinvestasi?

Kalau kamu selama ini cuma lihat dari jauh harga bitcoin yang naik turun ekstrim dengan hati-hati, kamu nggak sendirian. Selama bertahun-tahun, bitcoin punya perubahan harga dramatis, bikin investor biasa takut buat ikut. Tapi, ini mungkin berubah.

Seperti dilaporkan CoinDesk, laporan Deutsche Bank bilang volatilitas bitcoin mungkin terus turun. Ini karena makin banyak perusahaan, investor kecil, dan pemerintah yang mulai pakai mata uang digital ini.

Baca Juga: Aku Tanya ChatGPT Cara Kaya dari Bitcoin — Ini Jawabannya

Pelajari Lagi: 4 Pasar Perumahan Yang Jatuh Harganya 5 Tahun Terakhir

Kalau tren ini terus, bitcoin bisa jadi lebih mirip aset tradisional dan menarik buat investor jangka panjang. Artinya apa buat investor hati-hati? Sudah saatnya investasi?

Sejak dibuat, harga bitcoin selalu naik turun ekstrim. Tapi menurut Deutsche Bank, beberapa faktor bisa bikin volatilitasnya berkurang.

Pertama, makin banyak institusi yang pake bitcoin. Nggak cuma buat spekulasi, tapi juga investasi jangka panjang.

Kedua, regulasi lebih jelas. Saat Crypto Week di AS, GENIUS Act udah disahkan buat atur stablecoin. CLARITY Act buat atur kripto juga udah disetujui.

Cek Ini: 13 Kripto Murah Dengan Potensi Untung Besar Buat Kamu

Deutsche Bank lihat turunnya volatilitas sebagai tanda pasar makin matang. Bitcoin bisa jadi mirip emas digital — penyimpan nilai stabil, bukan aset berisiko.

Perubahan ini bisa menarik investor konservatif seperti dana pensiun atau sovereign wealth fund yang sebelumnya nggak tertarik karena risiko tinggi.

Volatilitas bitcoin yang turun bukan berarti harganya cuma naik. Tapi pasar bisa lebih bisa diprediksi. Kalau kamu ragu buat beli bitcoin karena harganya gila-gilaan, tren stabilitas ini bisa jadi kesempatan lebih aman.

MEMBACA  Israel Bersiap untuk Kembalinya Sandera yang Ditahan di Gaza Selama Lebih dari Setahun

Tapi ingat, bitcoin tetep punya risiko. Itu teteplah aset berisiko tinggi dengan potensi untung besar, dan masih dipengaruhi berita, regulasi, dan sentimen investor.