Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, perusahaan ekuitas swasta Bain Capital sedang mempertimbangkan opsi, termasuk penjualan, untuk Rocket Software yang bisa menilai penyedia perangkat lunak otomatisasi asal Amerika Serikat tersebut hingga sekitar $10 miliar, termasuk utang.
Pertimbangan Bain ini muncul ketika ledakan kecerdasan buatan mendorong perusahaan besar untuk meningkatkan pengeluaran teknologi mereka untuk memperbarui perangkat lunak bisnis yang sudah ketinggalan zaman dan mengotomatisasi lebih banyak tugas rutin.
Pengeluaran teknologi informasi (TI) global diperkirakan akan tumbuh hampir 10% menjadi $5,61 triliun tahun ini, menurut perusahaan riset teknologi Gartner.
Bain telah menunjuk Moelis dan RBC Capital untuk memberi nasihat kepada Rocket dalam proses penjualan, yang diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber-sumber tersebut, meminta anonimitas karena diskusi tersebut bersifat rahasia.
Sebuah kesepakatan bisa menilai Rocket antara $8 miliar dan $10 miliar, kata dua sumber tersebut. Lelang ini diperkirakan akan menarik minat dari perusahaan ekuitas swasta yang bisa memilih untuk bermitra satu sama lain, mengingat ukuran Rocket, tambah sumber-sumber tersebut.
Rocket berharap bisa mendapatkan valuasi setara dengan lebih dari 10 kali pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sekitar $800 juta, kata sumber-sumber tersebut.
Pertimbangan ini masih dalam tahap awal, kata sumber-sumber tersebut, memperingatkan bahwa sebuah kesepakatan tidak dijamin.
Bain Capital, Moelis, dan Rocket menolak untuk memberikan komentar. RBC tidak segera merespons permintaan komentar.
Keberhasilan penjualan Rocket akan menandai salah satu leveraged buyout terbesar dalam beberapa waktu terakhir dan meningkatkan harapan akan lebih banyak keluaran besar bagi perusahaan ekuitas swasta, yang seringkali menjual perusahaan kepada rekan ekuitas beli atau mencatatkan mereka di pasar publik.
Perusahaan ekuitas beli telah mendapat tekanan untuk mengembalikan modal kepada investor mereka, atau mitra terbatas, setelah banyak perusahaan terpaksa membatalkan upaya penjualan perusahaan portofolio selama dua tahun terakhir ketika tingkat suku bunga tinggi membuat pembiayaan leveraged buyout lebih menantang.
Rocket yang berbasis di Waltham, Massachusetts, adalah penyedia perangkat lunak yang membantu organisasi memodernisasi dan mengotomatisasi operasi TI mereka. Perusahaan ini memiliki lebih dari 12.500 perusahaan sebagai pelanggannya dan memiliki lebih dari 3.600 karyawan secara global, menurut situs web resminya.
Kesuksesan keluar dari Rocket akan menjadi dorongan besar bagi Bain, yang berinvestasi di perusahaan tersebut pada tahun 2018 dengan valuasi $2 miliar. Di bawah kepemilikan Bain, Rocket telah tumbuh melalui beberapa akuisisi, termasuk kesepakatan senilai $2,3 miliar untuk bisnis pemodernan perangkat lunak OpenText tahun lalu.
(Pelaporan oleh Milana Vinn di New York, Pengeditan oleh Anirban Sen dan Nick Zieminski)