Masa depan AI bisa sangat menarik tapi juga menakutkan. Sebagian orang memanfaatkan AI untuk otomatisasi tugas dan membuat kerja lebih efisien, sementara yang lain khawatir—bahkan takut AI akan mengambil pekerjaan mereka suatu hari nanti. Tapi menurut pengusaha dan investor Gary Vaynerchuk (atau Gary "Vee"), pendiri layanan reservasi restoran Resy, rasa takut dan mengabaik AI bukan solusi yang benar.
“Teknologi ini sangat berpengaruh,” kata Vaynerchuk, yang pernah investasi di Facebook, Twitter, dan Uber, dalam podcast Liz Moody. “Kalau kamu takut, jangan cuma diam sambil minum bir dan mengeluh.”
Menurutnya, orang yang paling terancam oleh AI adalah mereka yang tidak mengandalkan kreativitas sendiri, tapi cuma mengikuti perintah. Misalnya, desainer grafis yang hanya menerima pesanan.
“Kalau bosmu yang punya ide kreatif, bukan kamu—ya kamu dalam masalah,” katanya. “Tapi kalau kamu punya ide dan strategi, kamu masih aman.”
“Belajar skill baru. Cari pekerjaan lain. Carilah solusi,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya umat manusia hadapi perubahan teknologi besar.
“Dulu waktu kalkulator atau internet muncul, kan kita bisa beradaptasi?” katanya. “Dulu 80% orang kerja di pertanian. Waktu traktor ditemukan, banyak yang bilang traktor akan ambil pekerjaan mereka—tapi akhirnya muncul pekerjaan baru.”
Cara Vaynerchuk manfaatkan AI
Vaynerchuk bilang memanfaatkan AI untuk efisiensi adalah cara terbaik—seperti yang dia lakukan. Dia pakai ChatGPT sebagai “pemikir strategi”, bukan alat untuk mencipta.
Misalnya, dia tanya ChatGPT tentang kemungkinan tren “wajah bersih tanpa janggut” seperti di era *Friends* akan kembali populer. Dia diskusi dengan AI selama 30 menit untuk melihat peluang investasi.
“Dari sisi investasi dan pemasaran, aku pikir bagaimana Gillette harus bersiap,” ujarnya. “Aku mau investasi di perusahaan seperti Dollar Shave Club atau tidak? Apa ada peluang?”
Dia juga akan dorong karyawan di VaynerX untuk gunakan AI agar lebih efisien. Bahkan akan adakan rapat perusahaan untuk jelaskan ekspektasi ini.
“Bukan supaya kalian kerja lebih banyak. Kalian bisa kerja cuma 3 jam, bukan 9 jam—tapi harus manfaatkan AI sebaik mungkin,” tegasnya.
Untuk info lebih lanjut tentang AI: