Perusahaan tembakau Philip Morris International Inc. (PM) yang basisnya di Stamford, Connecticut jual rokok dan produk bebas asap, seperti produk panas-bukan-bakar, vapor, dan nikotin oral. Mereka juga jual aksesori kayak korek api. Nilai pasarnya sangat besar, $260,2 miliar, dan mereka juga tawarkan produk kesehatan.
Perusahaan dengan nilai $200 miliar atau lebih biasanya disebut “saham mega-cap”, dan PM sangat cocok dengan label ini. Kekuatannya ada di portofolio merek global yang kuat, dengan Marlboro sebagai merek rokok terlaris di dunia. Mereka pakai inovasi dan sains untuk beralih ke produk bebas asap dan punya jaringan distribusi di lebih dari 180 pasar.
Walaupun kuat, raksasa tembakau ini sudah turun 10,5% dari harga tertingginya $186,69 pada 16 Juni. Saham PM juga turun 6% dalam tiga bulan terakhir, lebih buruk dari penurunan 1,6% dana XLP.
Tapi, dalam jangka panjang, PM telah naik 36,4% dalam 52 minggu, jauh lebih baik dari penurunan XLP yang 1,8%. Sejak awal tahun, saham PM naik 38,9%, dibandingkan kenaikan XLP hanya 2,8%.
Untuk konfirmasi tren bearish-nya, PM diperdagangkan di bawah rata-rata bergerak 50-hari sejak akhir Juli, walaupun masih di atas rata-rata 200-hari.
Pada 22 Juli, saham PM jatuh 8,4% setelah rilis pendapatan Q2. Pendapatan bersihnya $10,1 miliar tumbuh 7,1% dari tahun lalu, dengan volume pengiriman naik 1,2%. Namun, angka itu tidak capai perkiraan konsensus, yang mungkin bikin investor kurang percaya. Tapi, EPS disesuaikan $1,91 berhasil lewati perkiraan analis $1,85 dan naik 20,1% dari tahun lalu.
PM telah lampaui saingannya, Altria Group, Inc. (MO), yang hanya naik 26,3% dalam 52 minggu dan 28,5% sejak awal tahun.
Walaupun kinerja PM baru-baru ini kurang bagus, analis masih cukup optimis. Saham ini punya peringkat “Moderate Buy” dari 15 analis, dan harga target rata-ratanya $194,92 yang artinya premium 16,6% dari harga sekarang.