Ayah Saya Menyalahgunakan Identitas Saya untuk Buka Kartu Kredit dan Ajukan Pinjaman — hingga Merusak Skor Kredit Saya. Bagaimana Cara Memperbaikinya?

Kebanyakan orang pikir korban scam biasanya orang tua. Tapi menurut Federal Trade Commission (FTC), di tahun 2024 saja, ada 21.420 laporan pencurian identitas yang korban nya masih berumur 19 tahun atau dibawah nya.

Perusahaan software Norton bilang, untuk orang tua yang nekat buat melakukan penipuan, anak-anak bisa jadi target yang sempurna karena mereka tidak ada riwayat kredit dan nomor Jaminan Sosial nya mudah diakses. Banyak korban tidak sadar kalau mereka sudah ditipu sampai bertahun-tahun kemudian, waktu mereka coba buka rekening bank atau kartu kredit sendiri.

Ini yang terjadi sama Dmitri. Dia baru tahu kalau ayahnya sudah meminjam uang dengan namanya sejak umur 18. Waktu itu, ayahnya bilang dia buka kartu kredit untuk Dmitri supaya bantu buat riwayat kredit. Tapi, Dmitri baru cek laporan kreditnya setelah ditolak waktu mau buat kartu kredit, dan dia ketahui kalau ayahnya pakai nama, nomor Jaminan Sosial, dan identitas Dmitri untuk dapat banyak pinjaman. Dmitri bahkan mulai dapat telepon dari agen penagih utang.

Skor kredit Dmitri sekarang sangat rendah, di angka 400-an. Ayahnya juga terus berbohong tentang kerusakan yang dia buat — padahal Dmitri bisa lihat jelas di laporan kreditnya berapa banyak akun yang dibuka dan mana yang gagal bayar.

Dmitri sudah mulai proses untuk kasih tau banknya dan bekukan akun-akunnya, tapi dia tidak yakin harus ngapain lagi. Terasa keras untuk melaporkan ayahnya sendiri ke polisi, walaupun ayahnya sudah melakukan kejahatan. Apa dia bisa balikin nama baik kreditnya tanpa proses hukum?

Ini saran kami untuk Dmitri, atau siapapun yang ketahui bahwa keluarga nya gunakan informasi pribadi mereka untuk penipuan.

Pencurian identitas oleh orang tua rasanya lebih personal — dan lebih menyakitkan — daripada ditipu orang tak dikenal. Dan sayangnya, ini hal yang biasa. Setiap tahun, 1 dari 50 anak di AS jadi korban pencurian identitas dan lebih dari dua-pertiga korban ini kenal orang yang mencuri identitas mereka.

MEMBACA  Laba Nvidia: Jawaban atas Gelembung AI dan Momen Kebenaran untuk "Magnificent 7"

Selain merasa dilanggar, Dmitri bilang dia merasa bodoh karena tidak sadar penipuan ayahnya lebih cepat, dan dia takut memulai hidup dewasanya dengan dasar keuangan yang goyah. Dia juga harus terima kenyataan bahwa ayahnya bukan pengusaha sukses seperti yang dia pura-purakan, tapi seorang penipu yang juga bohong ke banyak orang lain selain dirinya.

Sementara Dmitri mungkin perlu cari konseling, ada juga banyak langkah praktis yang harus dia lakukan untuk membereskan urusan keuangannya.

Langkah pertama setelah kasih tau bank dan pasang peringatan penipuan di biro kredit utama adalah laporkan ke Federal Trade Commission (FTC). Kamu bisa lakukan ini online di IdentityTheft.gov atau telepon 1-877-FTC-HELP. Dmitri juga harus ganti nomor Jaminan Sosial nya, yang bisa dilakukan dengan buat janji di kantor lokal. Ini akan cegah ayahnya buka akun baru dengan informasi Dmitri.

Dmitri juga harus hubungi setiap pemberi pinjaman yang kasih pinjaman ke ayahnya dan beri tau mereka tentang penipuan ini. Walaupun Dmitri tidak mau melaporkan ke polisi, dia mungkin perlu buat laporan polisi untuk bantu dia tutup semua akun yang dibuka dengan namanya dan perbaiki laporan kreditnya. Bank dan pemberi pinjaman lain sering butuh nomor kasus dari laporan polisi dan salinan Laporan Pencurian Identitas FTC kamu untuk catat transaksi sebagai penipuan.

Setelah kasih tau semua pihak yang perlu, Dmitri harus pertimbangkan untuk temu dengan pengacara yang spesialis kasus pencurian identitas untuk bantu dia melalui proses rumit mengambil kembali identitasnya dari ayahnya. Pengacara dan polisi juga mungkin bisa bantu Dmitri buat lapor ke Consumer Sentinel Network, yang kasih akses ke laporan langsung ke FTC oleh konsumer.

MEMBACA  RAF siaga atas ancaman sabotase Putin terhadap jalur gas utama

Dmitri juga harus konsultasi dengan pengacaranya dan perwakilan Jaminan Sosial tentang apa perlu ganti ID yang dikeluarkan pemerintah.

Dia juga perlu pikirkan untuk hubungi polisi dan agen penagih utang. Di beberapa kasus, korban pencurian identitas bisa tidak sadar punya surat perintah penangkapan, jadi hubungi polisi adalah langkah penting untuk pastikan mereka tidak dituduh melakukan kejahatan orang lain. Sementara itu, kalau agen penagih utang belum tau tentang pencurian identitas ini, mereka perlu diberi tau dengan bukti supaya mereka tinggalkan Dmitri sendirian.

Akhirnya, Dmitri harus tetap waspada, cek laporan kreditnya secara teratur, dan pertimbangkan peringatan penipuan jangka panjang dan/atau bekukan kreditnya supaya ayahnya tidak bisa pakai identitasnya lagi di masa depan.

Kalau dia ada keluarga lain yang mungkin juga jadi korban ayahnya, Dmitri harus kasih tau mereka tentang situasi ini dan anjurkan mereka untuk cek laporan kredit mereka sendiri, termasuk laporan kredit anak-anak mereka.

Baca lagi: Biaya asuransi mobil AS naik 50% dari 2020 ke 2024 — pengecekan sederhana 2 menit ini bisa taruh ratusan dollar kembali di kantongmu

Walau terasa keras, itu penting untuk Dmitri libatkan penegak hukum dalam usahanya mengambil kembali identitasnya, karena mereka bisa bantu jelaskan ke bank dan agensi lain bahwa dia adalah korban kejahatan dan tidak bisa ditanggung untuk tindakan ayahnya.

Semakin lama Dmitri bersihkan nama dan kreditnya, semakin susah akibatnya. Contohnya, dia mungkin gagal dapat kerja karena perusahaan bisa akses laporan kredit dan lakukan pemeriksaan latar belakang kriminal saat proses perekrutan. Dia juga mungkin tidak bisa buka kartu kredit atau pinjaman lain sendiri, dan bahkan bisa diblokir dari dapat hipotek waktu dia siap beli rumah sendiri.

MEMBACA  Dana Kekayaan Mulai Melirik Manajemen Aktif — dan China

Bahkan kalau dia bisa perbaiki hubungan dengan ayahnya nanti, untuk keselamatannya Dmitri harus pastikan ayahnya tidak pernah bisa akses informasi pribadinya, atau informasi teman dan keluarganya, lagi. Ini mungkin termasuk kunci dompetnya, laporan bank, dan dokumen penting lain di brankas — terutama waktu ayahnya datang berkunjung. Dia juga harus pakai praktik keamanan siber yang bagus, termasuk pilih password dan pertanyaan keamanan yang jawabannya tidak bisa ditebak ayahnya.

Dmitri perlu pikirkan baik-baik cara lain yang bisa ayahnya gunakan untuk akses informasi pribadinya. Dia mungkin perlu suruh kirim suratnya ke kotak pos baru, bukan ke rumahnya, kalau ayahnya tinggal dekat dan bisa akses suratnya. Dia harus peringatkan anggota keluarga lain dan teman-teman tentang apa yang terjadi, untuk pastikan mereka tidak bocorkan informasi penting. Dan dia juga harus ganti semua password nya dan mungkin pertimbangkan tutup akun emailnya sekarang kalau ayahnya sudah pakai untuk akses informasi keuangan.

Pulih dari pukulan keuangan besar di umur yang masih muda adalah tugas yang berat, tapi dengan dukungan yang tepat, Dmitri akan temukan dirinya di landasan keuangan yang kuat lagi.

Gabung 200,000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik Moneywise dan wawancara eksklusif pertama — insight jelas yang dikurasi dan dikirim mingguan. Berlangganan sekarang.

Kami hanya mengandalkan sumber yang diverifikasi dan pelaporan pihak ketiga yang kredibel. Untuk detail, lihat etika dan panduan editorial kami.

FTC (1); Norton (2); LSEG Risk Intelligence (3); Javelin Strategy (4); FTC (5); SSA (6); FTC (7); CNBC (8); U.S. General Services Administration (9)

Artikel ini hanya menyediakan informasi dan tidak boleh diartikan sebagai nasihat. Ini disediakan tanpa jaminan apapun.