Aturan Baru ‘0,01%’ untuk Menikmati Belanja Tanpa Rasa Bersalah, Menurut Pakar Keuangan

Kalau kamu selalu bingung atau takut setiap mau beli sesuatu—mulai dari buah organik sampai liburan ke Paris—aturan 0,01% mungkin bisa bantu kasih pandangan baru.

Intinya, aturan ini bilang kamu boleh belanja senilai 0,01% dari total kekayaan bersih kamu untuk sesuatu yang spesial, tanpa harus takut keuanganmu berantakan.

Aturan ini dibuat oleh Nick Maggiulli, seorang penulis keuangan, blogger, dan data scientist. Tujuannya untuk bantu orang tentukan berapa tepatnya mereka boleh belanja buat kesenangan tanpa ganggu tabungan jangka panjang.

Ini cocok buat orang yang sering cemas saat beli barang kecil sekalipun. Beberapa orang bahkan punya kebiasaan yang disebut ‘hiperopia konsumen’—di mana mereka lebih memilih nabung untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, padahal sebenarnya mereka mampu sesekali memanjakan diri.

Masuk akal kalau seorang data scientist seperti Maggiulli yang menciptakan patokan berhitung seperti ini.

Aturan 0,01% ini ada di buku barunya, *The Wealth Ladder*, dan sudah banyak dibahas media, termasuk di *Wall Street Journal*.

Tapi walaupun aturan ini berguna buat orang yang sering khawatir saat belanja, mungkin aturan ini tidak cocok untuk semua orang.

Berikut cara hitung 0,01% kamu sendiri dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum pakai aturan ini.

Pertama, cari tahu kekayaan bersih kamu dengan menjumlahkan semua aset, lalu kurangi dengan hutang kamu.

Misalnya, kalau kamu punya $150.000 di rekening investasi dan hutang kartu kredit $25.000, maka kekayaan bersih kamu adalah $125.000.

Agar lebih mudah, kamu bisa pakai kalkulator kekayaan bersih online ini.

Selanjutnya, bagi kekayaan bersih kamu dengan 10,000 untuk menghitung berapa uang yang boleh kamu pakai untuk jatah belanja 0,01%.

Contoh, kalau kekayaan bersih kamu $500,000, maka 0,01%-nya adalah $50. Artinya, kamu boleh pakai $50 untuk belanja kecil-kecilan.

MEMBACA  Steve Mnuchin bertaruh bahwa regulator tidak ingin NYCB menjadi seperti SVB

Maggiulli sendiri, yang sekarang jadi COO di perusahaan investasi Ritholz Wealth Management, menyarankan aturan ini cuma untuk belanja spesial yang jarang dilakukan.

Di podcast The Money with Katie Show, Maggiulli kasih contoh, seperti saat kamu mau beli telur ayam kampung atau latte sebagai hadiah untuk diri sendiri.

“Ide nya bukan berarti kamu harus habiskan ini setiap hari,” kata Maggiulli.

“Tapi, ketika ada pengeluaran tidak terduga, kamu bisa bayar tanpa pikir panjang… Kamu tidak perlu mikir dua kali. Itu hanya pengeluaran kecil.”

Seperti yang Maggiulli katakan, kalau aturan ini dipakai setiap hari, bisa bikin penilaian kamu jadi tidak jernih dan malah mendorong belanja tidak perlu. Itu justru bisa merugikan keuangan kamu.

Kalau kamu sedang berusaha lunasi hutang dan kekayaan bersih kamu masih negatif, aturan ini jelas bukan pilihan.

Mengingat rata-rata orang Amerika punya hutang kartu kredit $6,473, banyak orang tidak akan bisa manfaatkan aturan ini. Tapi mungkin berguna setelah hutangnya lunas.

Tapi bagi mereka yang sering cemas dengan belanja yang tidak penting, aturan ini bisa berguna.

Misalnya, saat ada pengeluaran mendadak seperti makan siang sama teman, kamu bisa pakai aturan ini untuk bilang ‘iya’ tanpa harus cek saldo rekening berulang kali.

Semoga saja, seiring waktu kekayaan bersih kamu bertambah, dan kemampuan kamu untuk belanja hal-hal kecil yang bikin senyum juga ikut bertambah.

Kami hanya menggunakan sumber yang diverifikasi dan laporan pihak ketiga yang kredibel. Untuk detailnya, lihat etika dan panduan editorial kami.

Medium (1); Wall Street Journal (2); Ritholtz Wealth Management (3); The Money with Katie Show (4); Forbes (5)

Gabung dengan 200.000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik dari Moneywise serta wawancara eksklusif—insight jelas yang dikurasi dan dikirim setiap minggu. Berlangganan sekarang.

MEMBACA  Raih Bonus 100.000 Miles Terbaik dari Capital One Venture X

Artikel ini hanya menyediakan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat. Disampaikan tanpa jaminan apapun.