Buka Editor’s Digest secara gratis
Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya dalam newsletter mingguan ini.
Pemerintahan Trump menyampaikan kekhawatiran ke pemerintah Inggris soal rencana salah satu pembuat turbin angin terbesar di China, Mingyang, untuk memasok ladang angin di Laut Utara dari pabrik baru di Skotlandia.
Seorang pejabat AS mengatakan ke Financial Times bahwa Washington telah memperingatkan London tentang risiko keamanan nasional jika mengizinkan Mingyang membangun pabrik di Inggris.
Intervensi AS datang saat menteri Inggris meninjau apakah mereka harus memblokir pabrik itu, di tengah pertanyaan dari politisi soal keamanan siber dan bahaya ketergantungan berlebihan pada teknologi China.
Mingyang berbasis di Guangdong bukan milik negara, tapi kritikus menyatakan ada risiko campur tangan Beijing dalam pengambil keputusan.
Pemerintah Inggris menjadi lebih hati-hati soal keterlibatan potensial Mingyang dalam proyek angin lepas pantai Inggris setelah perselisihan dengan perusahaan China lain, Jingye Group, yang memiliki pabrik baja penting di Inggris timur laut, kata pejabat Inggris.
Seseorang yang tahu proses London terkait kemungkinan keterlibatan Mingyang dalam rantai pasok angin Inggris mengatakan ini adalah “diskusi berlanjut” dan ada pandangan berbeda soal perlu atau tidak memblokir perusahaan itu. Menteri bisa memblokir investasi ke Inggris di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional dan Investasi.
Peringatan AS adalah contoh terbaru Washington menyuarakan kekhawatiran soal aktivitas China di Inggris saat pemerintahan Buruh Keir Starmer berusaha memperbaiki hubungan London-Beijing.
Gedung Putih juga memperingatkan Downing Street tentang rencana Beijing membangun kedubes baru di London.
Protes di luar situs rencana pembangunan Kedubes China di Royal Mint Court, London tengah © Jordan Pettitt/PA
Di AS, pejabat keamanan beberapa tahun terakhir memperingatkan risiko turbin angin China mengandung teknologi pengintai elektronik, terutama jika dekat pangkalan militer.
Pejabat AS mengatakan Washington juga menyampaikan kekhawatiran ke Berlin soal izin perusahaan turbin angin China beroperasi di Jerman. Mingyang menang kontrak sebagai pemasok utama proyek tenaga angin lepas pantai Jerman di Laut Utara. Tapi sebagian pemerintah Jerman khawatir soal keamanan nasional dan persaingan tidak adil dari China.
Intervensi AS di Inggris menyoroti dilema Inggris mengejar target energi bersih sambil mengelola hubungan dengan Donald Trump yang bersikap keras ke sekutu AS dari perdagangan hingga belanja pertahanan.
Mingyang belum pernah membuat turbin angin untuk pasar Inggris tapi sedang berdiskusi dengan pengembang Flotation Energy dan Vårgrønn untuk memasok turbin angin lepas pantai mengapung untuk proyek Laut Utara bernama Green Volt, juga proyek terpisah oleh Cerulean Winds. Mingyang juga punya perjanjian pemasok utama dengan pengembang Swedia Hexicon untuk proyek angin lepas pantai mengapung di Laut Celtic.
Turbin Cerulean Winds di Laut Utara © Cerulean Winds
Pendukung rencana Mingyang mengatakan turbin perusahaan China bisa membantu ambisi pemerintah Inggris membangun ladang angin mengapung. Pabrik di Skotlandia juga akan menciptakan lapangan kerja, kata mereka.
Tapi penentang percaya Inggris berisiko tergantung teknologi China padahal bisa mendorong pembuat turbin Eropa, dan khawatir soal keamanan pemasok China beroperasi di perairan Inggris.
“Jika turbin buatan China dipasang, ahli