AS akan mengirimkan sistem anti-peluru kendali ke Israel, kata Pentagon oleh Reuters

Oleh Jasper Ward

WASHINGTON (Reuters) – Amerika Serikat mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengirimkan ke Israel sebuah sistem anti-rudal canggih – beserta pasukan AS untuk mengoperasikannya – dalam upaya untuk memperkuat pertahanan udara negara tersebut menyusul serangan rudal oleh Iran.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia mengirimkan sistem tersebut “untuk mempertahankan Israel.”

Juru bicara Pentagon, Pat Ryder, mengatakan bahwa penempatan sebuah baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) akan menambah daya pertahanan udara terpadu Israel.

“Ini bagian dari penyesuaian lebih luas yang dilakukan oleh militer AS dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi warga AS dari serangan oleh Iran dan kelompok milisi yang terkait dengan Iran,” kata Ryder dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, memperingatkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat sedang mengorbankan nyawa pasukannya “dengan mendeploy mereka untuk mengoperasikan sistem rudal AS di Israel.”

“Meskipun kami telah melakukan upaya besar dalam beberapa hari terakhir untuk mengendalikan perang besar-besaran di wilayah kami, saya katakan dengan jelas bahwa kami tidak memiliki garis merah dalam mempertahankan rakyat dan kepentingan kami,” tulis Araqchi di X.

Iran meluncurkan rudal dan drone ke Israel pada bulan April. Kemudian pada 1 Oktober, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel di tengah eskalasi pertempuran antara Israel dan Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon. Banyak di antaranya diintersep dalam penerbangan tetapi beberapa berhasil menembus pertahanan rudal.

MEMBACA  Panduan Pendapatan Samsung Q1 2024: Harga Memory Chip Meningkat Kembali