Saham AI baru CoreWeave melakukan penawaran perdana (IPO) di Maret 2025.
Permintaan tinggi untuk daya komputasi AI menyebabkan penjualan CoreWeave melonjak lebih dari 400% dibandingkan tahun lalu.
Perusahaan ini memperkirakan pertumbuhan pendapatan terus berlanjut, tapi CoreWeave menghadapi risiko keuangan, termasuk beroperasi dengan kerugian.
10 saham yang kami lebih suka dari CoreWeave ›
Investasi di pasar saham sekarang bisa sulit karena kondisi makroekonomi yang tidak stabil, dipengaruhi oleh kebijakan tarif pemerintahan Trump yang sering berubah. Tapi sektor AI tetap jadi peluang investasi kuat karena banyak perusahaan berusaha bangun kemampuan AI.
Akibatnya, saham AI punya potensi untung besar. Salah satu contohnya CoreWeave (NASDAQ: CRWV). Perusahaan ini IPO di Maret dengan harga $40 per lembar.
Sejak itu, saham CoreWeave naik ke rekor tertinggi $166,63 di Juni. Saham ini masih tiga kali lipat harga IPO-nya. Bisakah naik lagi?
Untuk mengevaluasi apakah ini waktu tepat beli saham CoreWeave, perlu analisis mendalam tentang potensinya sebagai investasi jangka panjang.
CoreWeave menyediakan infrastruktur komputasi awan untuk bisnis yang butuh kapasitas lebih buat sistem AI mereka. Perusahaan ini punya lebih dari 30 pusat data dengan server dan hardware lain untuk latihan AI.
Pelanggannya termasuk raksasa AI seperti Microsoft, IBM, dan OpenAI (pemilik ChatGPT). Permintaan tinggi akan daya komputasi AI mendorong bisnis CoreWeave. Pendapatan kuartal pertama naik 420% jadi $981,6 juta.
Pertumbuhan penjualan tak menunjukkan tanda melambat. CoreWeave perkirakan pendapatan Q2 mencapai $1,1 miliar, naik 170% dari tahun sebelumnya.
Perusahaan ini punya kontrak jangka panjang, jadi punya visibilitas pendapatan masa depan. Di akhir Q1, mereka punya backlog pendapatan $25,9 miliar, naik 63% berkat kerja sama dengan OpenAI. Mereka perkirakan pendapatan 2025 antara $4,9–5,1 miliar.
Meski sukses besar, ada beberapa masalah. Pertama, mereka belum untung. Biaya operasi Q1 $1 miliar, melebihi pendapatan $981,6 juta, rugi $27,5 juta.
Lebih buruk lagi, biaya naik lebih cepat dari penjualan, artinya semakin jauh dari profitabilitas. Biaya operasi naik 487%, lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan 420%.
Masalah lain adalah utang besar. Di akhir Q1, total kewajiban $18,8 miliar, dengan $8,7 miliar berupa utang.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan, CoreWeave harus beli hardware mahal dan perluas pusat data. Utang dipakai biayai ini.
Risiko lain, CoreWeave akui utang besar bisa merusak kondisi keuangan mereka. Utang Q1 $8,7 miliar, naik 10% dari kuartal sebelumnya.
Kenaikan biaya dan utang mengkhawatirkan, tapi karena CoreWeave baru IPO, belum ada riwayat panjang tentang manajemen keuangan mereka.
Jika kuartal berikutnya tunjukkan pengendalian biaya dan utang sambil pertumbuhan penjualan kuat, saham CoreWeave bisa jadi investasi bagus untuk jangka panjang. Tapi sekarang, hanya investor dengan toleransi risiko tinggi yang patut pertimbangkan beli.
Valuasi saham CoreWeave juga perlu diperhatikan. Rasio harga-penjualan (P/S) mereka jauh lebih tinggi dari Microsoft dan Nvidia, artinya saham ini kemahalan saat ini.
Sebaiknya masukkan CoreWeave ke daftar pantau. Tunggu beberapa kuartal dan lihat valuasinya turun sebelum investasi.
Sebelum beli saham CoreWeave, pertimbangkan ini:
Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja pilih 10 saham terbaik untuk beli sekarang… dan CoreWeave tidak masuk.
Contoh, rekomendasi Netflix tahun 2004: investasi $1.000 bisa jadi $669.517! Atau Nvidia tahun 2005: $1.000 bisa jadi $868.615!
Rata-rata return Stock Advisor 792%, jauh lebih tinggi dari S&P 500 yang cuma 171%. Jangan lewatkan daftar 10 saham terbaru.
*Return Stock Advisor per 2 Juni 2025