Posisi tunggal ini menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari $800 juta untuk Berkshire Hathaway.
Permintaan untuk perusahaan ini tetap kuat di kondisi ekonomi sulit, hal yang mungkin dihargai investor saat ini.
Kenaikan saham belakangan ini bisa memberi petunjuk tentang potensi masa depannya.
10 saham yang kami lebih suka daripada Coca-Cola ›
Selain bisnis yang sepenuhnya dimiliki, Berkshire Hathaway juga punya portofolio saham besar senilai $281 miliar. Investor memperhatikan perusahaan-perusahaan di sini karena bisa jadi peluang beli yang bagus.
Ada satu bisnis dominan yang Warren Buffett sangat suka, dibuktikan dengan kepemilikan 400 juta saham senilai $29 miliar. Perusahaan ini mewakili 10% portofolio Berkshire.
Bisa gak saham Buffett ini bikin kamu jadi jutawan suatu hari nanti?
Sumber gambar: Getty Images.
Perusahaan yang memuaskan dahaga Buffett adalah Coca-Cola (NYSE: KO). Berkshire sudah memegang sahamnya lama. 400 juta saham itu sangat menguntungkan karena perusahaan minuman ini membagikan dividen yang naik selama 63 tahun berturut-turut dengan yield 2.86%, memberi Berkshire pendapatan $816 juta per tahun. Uang pasif ini sangat menguntungkan tanpa usaha.
Totalnya, Coca-Cola menghabiskan $8.4 miliar untuk dividen di 2024. Jumlah besar yang hanya bisa ditangani perusahaan sangat untung. Dalam 3 tahun terakhir, margin laba bersih Coca-Cola rata-rata 23%, sangat bagus. Banyak bisnis pasti ingin punya kinerja seperti ini.
Jujur aja, kondisi ekonomi sekarang gak bikin investor optimis. Ada perang dagang AS dengan mitranya yang bikin keadaan tidak pasti. Kredit macet hampir mencapai level tertinggi dalam 10 tahun. Sentimen konsumen juga rendah. Memahami situasi ini mungkin bikin investor ingin tambah stabilitas di portofolio mereka.
Di sinilah Coca-Cola terlihat menarik. Mereka punya keunggulan kompetitif berkelanjutan lewat brand-nya. Sebagai pemimpin pasar dengan lebih dari 200 merek minuman yang dijual di seluruh dunia, Coca-Cola punya visibilitas dan pengakuan konsumen yang tinggi. Mereka juga ahli dalam pemasaran dan menyampaikan pesan kebahagiaan saat minum produk mereka.
Hasilnya, perusahaan ini bisa menaikkan harga bahkan di ekonomi yang kurang kuat. Di kuartal pertama, volume naik 2%. Tapi kenaikan harga memberi dampak positif 5%. Coca-Cola bisa terus naikkan harga tanpa kehilangan pelanggan karena loyalitas merek.
Ini juga berlaku di resesi. Permintaan Coca-Cola relatif stabil. Contohnya saat Resesi Hebat 2009, pendapatan turun sedikit tapi cepat pulih. Pasar mulai percaya Coca-Cola adalah saham aman. Sahamnya naik 15% di 2025 (per 4 Juni), belum termasuk dividen.
Setiap investor ingin dapat untung besar dari investasi mereka. Punya pemikiran jangka panjang dan investasi rutin bisa tingkatkan peluang. Tapi jangan berharap satu perusahaan saja bisa bikin kamu kaya.
Untuk investor dividen, Coca-Cola sangat menarik. Perusahaan ini bisa kasih pendapatan stabil di masa depan.
Tapi bagi yang mau jadi jutawan, lebih baik cari tempat lain. Saham ini gak akan naik signifikan. Harga saham Coca-Cola cuma naik 75% dalam 10 tahun terakhir. Salah satu alasannya adalah prospek pertumbuhan yang terbatas. Ini perusahaan matang di industri matang, yang membatasi keuntungan investor.
Sebelum beli saham Coca-Cola, pertimbangkan ini:
Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja memilih 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan Coca-Cola gak termasuk. 10 saham terpilih bisa kasih hasil besar dalam beberapa tahun ke depan.
Contohnya saat Netflix masuk daftar ini 17 Desember 2004… kalau kamu invest $1.000 waktu itu, bisa jadi $669.517!* Atau saat Nvidia masuk daftar 15 April 2005… invest $1.000 bisa jadi $868.615!*
Rata-rata return Stock Advisor adalah 792% — jauh lebih tinggi dibanding S&P 500 yang hanya 171%. Jangan lewatkan daftar 10 saham terbaru dengan gabung Stock Advisor.
*Return Stock Advisor per 2 Juni 2025
Neil Patel gak punya posisi di saham yang disebutkan. Motley Fool punya posisi di Berkshire Hathaway. Motley Fool punya kebijakan disclosure.
Berkshire Hathaway Pimpinan Warren Buffett Punya 400 Juta Saham Saham Dividen Tahan Resesi Ini: Bisa Bikin Kamu Jadi Jutawan? awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool.