Keluarga kaya sering menyewa ahli keuangan, pengacara pajak, dan penasihat investasi untuk mengelola uang mereka. Tapi, banyak sistem yang mereka pakai bisa ditiru oleh siapa saja, tidak peduli berapa penghasilannya.
Baik kamu penghasilannya $50,000 atau $500,000 per tahun, pendekatan penganggaran yang sederhana bisa mengantarmu ke kebebasan finansial. Nyatanya, disiplin mengelola uang bisa bantu hindari siklus hidup dari gaji ke gaji, yang memengaruhi sekitar sepertiga keluarga berpenghasilan lebih dari $200,000 setahun, menurut PYMNTS. (1)
Dengan pemikiran itu, mari lihat lebih dekat sistem “15/65/20” yang bisa bantu ciptakan stabilitas keuangan jangka panjang.
Sistem 15/65/20 adalah versi modern dari aturan 50/30/20, yang dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren dalam bukunya *All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan*.
Intinya, sistem ini membagi penghasilanmu menjadi tiga kategori — tabungan, kebutuhan pokok, dan pengeluaran keinginan — dengan batas jelas untuk masing-masing. Prinsip utamanya adalah memprioritaskan menabung dulu.
Seperti nasihat terkenal investor miliarder Warren Buffett, “Jangan menabung apa yang tersisa setelah berbelanja, tapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung.” Orang yang sukses secara finansial paham bahwa langkah pertama untuk keamanan jangka panjang adalah menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi sebelum membuat keputusan keuangan lain.
Mulailah dengan mengalokasikan 15% dari penghasilan bulananmu untuk tabungan dan investasi. Jika mulai dari nol, jumlah ini bisa bantu bangun dana darurat untuk biaya hidup pokok beberapa bulan. Setelah punya dana itu, kamu bisa mulai berinvestasi untuk pertumbuhan di masa depan.
Selanjutnya, batasi pengeluaran untuk kebutuhan pokok sampai 65% dari penghasilanmu. Ini butuh usaha sadar untuk hidup sederhana.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), pengeluaran rumah tangga terbesar biasanya adalah perumahan, makanan, dan transportasi. (2) Mengurangi biaya di area ini — dengan menyewa rumah lebih kecil, mengendarai mobil lebih terjangkau, atau mengurangi sampah makanan — bisa bantu kamu tetap dalam batas ini.
Terakhir, alokasikan sisa 20% dari penghasilanmu untuk pengeluaran keinginan atau yang “bebas rasa bersalah”. Ini adalah anggaranmu untuk kesenangan pribadi — belanja, makan di luar, langganan *streaming*, atau hobi — tanpa menggagalkan tujuan finansialmu.
Baca Selengkapnya: Vanguard ungkapkan apa yang mungkin terjadi untuk saham AS, dan itu menyalakan alarm bagi pensiunan. Ini sebabnya dan cara lindungi dirimu
Sistem 15/65/20 bukan solusi yang cocok untuk semua orang. Ini sebaiknya dilihat sebagai pedoman fleksibel yang menekankan tiga prinsip: tabung dan investasi dulu, hidup sederhana untuk kebutuhan pokok, dan habiskan hanya sisanya untuk hal tidak penting.
Situasi pribadimu mungkin butuh penyesuaian. Contohnya, rata-rata rumah tangga Amerika punya utang non-hipotek sekitar $23,066 di tahun 2024, menurut Experian. (3) Jika posisimu mirip, seringkali lebih bijak fokus melunasi kartu kredit berbunga tinggi atau pinjaman pribadi dulu sebelum berinvestasi.
Begitu juga, membatasi pengeluaran pokok sampai 65% dari penghasilan bisa tidak realistis bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah. Hampir setengah penyewa di AS menghabiskan lebih dari 30% penghasilan mereka hanya untuk perumahan, menurut Biro Sensus. (4) Dan di 2023, rumah tangga berpenghasilan terendah menghabiskan sekitar 33% dari pendapatan bersih mereka untuk makanan, menurut Departemen Pertanian AS (USDA). (5)
Dalam kasus seperti ini, kamu mungkin perlu mengurangi pengeluaran untuk keinginan sementara waktu untuk menutup kebutuhan pokok sampai penghasilanmu membaik.
Bahkan kemajuan kecil — mendapat penghasilan sedikit lebih banyak, berbelanja sedikit lebih hemat — bisa bertambah menjadi keuntungan berarti seiring waktu. Kerangka 15/65/20 bisa bantu pandu perbaikan bertahap itu.
Kami hanya mengandalkan sumber yang diverifikasi dan pelaporan pihak ketiga yang kredibel. Untuk detailnya, lihat etika dan panduan editorial kami.
PYMNTS (1); Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) (2); Experian (3); Biro Sensus (4); Departemen Pertanian AS (USDA) (5).
Artikel ini hanya memberikan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan. Artikel ini disediakan tanpa jaminan apapun.