Mari kita bicara jujur aja: Emas lagi naik banget nih. Harganya udah naik 34% di tahun 2025 ini (berdasarkan kontrak Desember GCZ25), dan mencapai rekor tertinggi baru di $3.720,40 per ounce minggu ini.
Kenaikan ini sangat mencengangkan, dan pasti bikin banyak orang menyesal kenapa gak beli dari dulu. Tapi yang paling gila, banyak yang perkirakan harga emas ini akan terus naik dan gak berhenti dalam waktu dekat.
Permintaan yang kuat, kondisi makro yang pas, dan ramalan yang optimis bikin semakin banyak investor yang ikut-ikutan beli emas. Dan kalau kamu lagi mikir buat beli emas, kayaknya sekarang adalah waktu yang tepat.
Tapi sebelum kamu beli, mari kita lihat lebih luas apa yang bikin harganya naik dan kapan waktu teraman buat beli, khususnya buat pemula.
Harga emas di tahun 2025 cuma naik terus. Kalau kamu lihat penyebabnya, gak heran kenapa banyak banget investor, bank, dan kolektor pada berburu emas tahun ini.
Antara bakal turunnya suku bunga pinjaman, berkurangnya penggunaan dolar di pasar global, dan ramalan yang sangat optimis, wajar aja permintaannya melonjak tinggi.
Semua orang mungkin udah tau bahwa Federal Reserve akan motong suku bunga bulan ini. Sementara itu, nilai dolar AS juga melemah sepanjang 2025. Gabungan dua hal ini nih yang bikin kondisi makro ekonomi jadi sempurna buat kenaikan harga emas.
Karena emas gak bagi bunga atau dividen, biaya peluang jadi turun ketika imbal hasil Treasury dan insentif tabungan turun. Itu yang bikin emas jadi tempat menyimpan nilai yang menarik, makanya banyak banget aliran dana masuk ke ETF emas di paruh pertama 2025.
Terus, ada juga soal kekuatan dolar yang harus dipertimbangkan.
Harga emas di seluruh dunia pakai dolar AS. Jadi, emas jadi lebih murah buat pembeli luar negeri ketika mata uang kita melemah – dan saat ini dolar lagi lemah arahnya.
Indeks Dolar AS ($DXY) udah jatuh lebih dari 10% sejauh ini di 2025. Akibatnya, dolar jadi kurang aman buat investor, yang bikin emas jadi aset yang lebih menarik dan memperkuat momentumnya.
Bukan cuma investor yang khawatir soal dolar yang lemah dan ketegangan geopolitik. Banyak bank sentral juga mencoba mengurangi ketergantungan pada dolar dalam cadangan mereka.
Emas itu netral secara politik dan kebal sanksi, jadi jelas aja pilihan yang tepat buat ekonomi berkembang dan pemerintah yang takut dengan kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump.
Cina, Turki, dan India yang paling depan, mendorong permintaan emas ke level tertinggi dalam beberapa dekade dan menyerap persediaan global dengan pembelian besar-besaran. Sudah pasti, sumber permintaan volume tinggi yang stabil ini menyebabkan pertumbuhan harga yang cepat.
Alasan lain harga emas meroket saat ini sederhana: Kita semua terus membicarakannya.
Sulit untuk mengabaikan faktor-faktor makroekonomi yang berperan di sini – dan karena keadaan terlihat tidak akan membaik dalam waktu dekat, hampir setiap analis memberikan ramalan emas yang sangat optimis untuk bulan-bulan mendatang.
ANZ Group baru-baru ini bilang mereka menargetkan $3.800 per ounce pada akhir 2025. Pada Juni 2026, bank tersebut mengharapkan harga mencapai angka $4.000. Itu konsensus juga di UBS, sementara Goldman Sachs ngira kita bisa mencapai $5.000 per ounce tahun depan.
Masih banyak lagi, tapi kamu sudah dapat gambarnya.
Dengan Fed menurunkan suku bunga, dolar yang melemah, dan bank-bank sentral menyerap persediaan, harga emas tidak akan turun tahun ini. Ramalan-ramalan ini pasti mengubah perilaku investor dan melanjutkan momentum emas hingga memasuki 2026. Makanya banyak investor yang nanya: Sudah waktunya beli emas?
Kalau kamu baru dalam investasi emas, hal pertama yang harus kamu tau adalah timing itu sangat penting. Pasar logam sering bergerak cepat, tapi banyak trader yang bakal bilang ada beberapa waktu dalam setahun di mana harga emas agak lemah.
Biasanya, musim semi dan awal musim panas adalah waktu terbaik untuk beli emas kalau kamu cari harga yang lebih rendah.
Permintaan umumnya cukup tinggi di bulan Januari dan Februari. Investor sedang menyeimbangkan portofolio mereka, dan penjualan perhiasan melonjak di pasar Asia karena Tahun Baru Imlek. Permintaan itu mendorong harga naik hingga awal Maret, ketika permintaan melemah dan investor fokus ke saham.
Masa sepi musiman itu biasanya berlanjut hingga akhir Juni. Dari sana, harga mulai naik lagi hingga Desember ketika investor beli emas untuk lindung nilai portofolio akhir tahun.
Jadi kalau kamu mau beli emas saat harganya rendah, September mungkin kesempatan terbaik. Harga sepertinya gak akan turun lagi di tahun 2025.
Tapi seperti yang udah kita bahas, ada juga banyak pemicu makroekonomi yang tidak mudah diprediksi. Makanya, pembeli yang konsisten biasanya kurang khawatir dengan permintaan musiman dan lebih fokus pada dollar-cost averaging.
Dengan beli dalam jumlah tetap secara teratur sepanjang tahun, kamu seharusnya bisa meratakan volatilitas dan mengurangi kemungkinan boros banyak uang di puncak jangka pendek.
Jawaban singkatnya: Iya. Kalau kamu mau mengelola risiko dan diversifikasi portofolio, ini saat yang tepat untuk beli emas.
Para pengamat pasar memperkirakan serangkaian pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, yang bakal bikin imbal hasil riil anjlok. Kalau kamu tambahkan dengan dolar AS yang lemah dan permintaan emas jangka panjang yang berkelanjutan, semua orang meramalkan harga emas akan terus naik hingga musim panas depan dan seterusnya.
Dan kalau kamu merasa hati-hati atau toleransi terhadap volatilitas rendah, kamu masih bisa manfaatkan kenaikan harga. Cukup beli dalam jumlah kecil atau pakai dollar-cost averaging untuk meminimalkan risiko timing.
Dalam hal cara beli emas, kamu punya beberapa pilihan:
Emas fisik: Ini investasi yang nyata dan tahan inflasi. Tapi kamu mungkin perlu pertimbangkan biaya penyimpanan.
ETF Emas: Reksa dana ini memberi investor eksposur ke emas tanpa harus khawatir beli dan simpan emas fisik. Itu yang bikin ETF cukup mudah dan aman untuk investor pemula.
Saham tambang emas: Untuk eksposur yang cukup langsung tanpa harus beli emas sendiri, kamu bisa investasi di perusahaan tambang emas. Kamu akan dapat untung dari kenaikan harga, tapi juga terbuka terhadap risiko spesifik perusahaan.
Kontak berjangka emas (futures): Ini verarti kamu setuju untuk beli atau jual jumlah emas tertentu dengan harga yang ditetapkan di masa depan. Karena risiko dan leverage diperbesar, ini mungkin cuma untuk trader yang sudah pengalaman.
Kamu gak harus pilih satu dari opsi ini aja. Malah, lebih baik kamu gabungkan beberapa cara untuk menjaga portofolio yang lebih terdiversifikasi.
Pada akhirnya, gak ada yang pasti di dunia investasi. Tapi saat ini kita melihat latar belakang makroekonomi yang cukup impressive yang seharusnya memberi kamu sedikit kepercayaan diri sebagai pembeli. Emas adalah cara mudah untuk melindungi diri dari inflasi dan gejolak geopolitik, dan harganya akan terus naik hingga 2026.
Kalau kamu mau mencoba, ingat aja untuk memulai dengan masuk yang sensibel dan disiplin.
Pada tanggal publikasi, Nash Riggins tidak memegang (baik langsung maupun tidak langsung) posisi dalam sekuritas mana pun yang disebutkan di artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini awalnya diterbitkan di Barchart.com