Apa Itu Reverse Budgeting dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Anggaran kamu berfungsi seperti peta untuk uang kamu. Budget yang bagus bisa bantu kamu tentukan cara terbaik untuk menghabiskan dan menabung uang agar mencapai tujuan.

Ada banyak strategi budgeting yang bisa kamu ikuti — tapi kalo menabung adalah prioritas utama, reverse budgeting mungkin cara yang paling cocok.

Dengan budgeting biasa, kamu mulai dari penghasilan lalu tulis semua pengeluaran (seperti sewa, listrik, makanan, hiburan, dll). Sisanya di akhir bulan baru ditabung. Tapi, beberapa orang merasa cara ini terlalu ketat dan malah gampang boros, jadi sisanya untuk tabungan dikit.

Reverse budgeting adalah strategi di mana kamu menyisihkan uang untuk tujuan keuangan dulu — seperti uang muka rumah, pensiun, atau kuliah anak — baru pakai sisanya untuk belanja bulanan. Cara ini kadang disebut metode "bayar diri sendiri dulu".

"Reverse budgeting bekerja karena ini seperti cara untuk memaksa nabung, yang merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun kekayaan," kata Christopher Mattern, seorang penasihat keuangan.

Tapi, Mattern bilang kekurangannya adalah setelah nabung, uang di rekening untuk bayar tagihan jadi lebih sedikit dari biasanya. "Tapi, pertumbuhan di akun investasi sepadan dengan uang yang sedikit di rekening bank," katanya. "Kita juga biasanya lihat bahwa uang di rekening bakal tetap terpakai, jadi strategi nabung paksa seperti reverse budgeting adalah cara bagus untuk hindari ini."

Baca selengkapnya: 6 strategi menabung Gen Z yang bisa dipakai siapa saja

Jika gaya budgeting biasa bikin kamu merasa terbatas, memprioritaskan tujuan dulu dengan reverse budgeting mungkin kasih kamu rasa kebebasan dan semangat untuk tetap jalani.

Kalau reverse budget terdengar cocok, ini beberapa langkah yang bisa kamu ikuti untuk sukses:

MEMBACA  "Banjir di Tangsel: BPBD Evakuasi Warga Kampung Bulak, Pondok Aren" (Disesuaikan dengan estetika visual dan kaidah bahasa Indonesia yang baik)

Mulai dengan lihat kondisi keuangan kamu. Periksa beberapa laporan bank terakhir untuk memahami kebiasaan belanja dan hitung pengeluaran rutin.

Ini kesempatan baik untuk ukur berapa persen dari penghasilan yang bisa kamu alokasikan untuk belanja tambahan dan tujuan nabung, dibanding pengeluaran tetap.

Luangkan waktu untuk pikirkan tujuan dan untuk apa kamu mau nabung. Mungkin kamu mau lunasi pinjaman mobil, atau mau nabung untuk liburan akhir tahun. Punya tujuan yang jelas bisa bantu kamu buat budget dengan fokus pada hal tersebut.

Meski nabung itu penting, kamu masih perlu bisa bayar biaya hidup. Jadi, saat buat budget, jujur lah tentang berapa banyak dan seberapa sering kamu bisa nabung dengan nyaman.

"Waktu yang biasa kita pakai untuk reverse budgeting adalah bulanan, tapi bisa juga dilakukan per kuartal atau setengah tahun," kata Mattern. "Dalam skenario ini, seseorang akan transfer jumlah yang sudah ditentukan ke akun (seperti akun investasi atau tabungan) tiap bulan, lalu pakai sisa uangnya untuk bayar pengeluaran hidup." Tapi, untuk strategi ini bekerja, Mattern bilang penting untuk pahami arus kas pribadi agar bisa tentukan jumlah transfer yang realistis dan praktis.

Makanya, mungkin lebih baik mulai dengan persentase kecil dari gaji dan lihat bagaimana hasilnya, sebelum menaruh sebagian besar penghasilan ke tabungan dan kemudian merasa kekurangan uang di antara waktu gajian.

Baca selengkapnya: Berapa banyak dari gaji yang harus kamu tabung?

Setelah kamu tentukan jumlah uang untuk "membayar diri sendiri dulu", mencapai tujuan adalah soal konsistensi.

Pertimbangkan untuk otomatiskan tabungan kamu agar uangnya langsung dipotong dari gaji atau rekening dan masuk ke akun tabungan atau investasi.

MEMBACA  Selimut Valor melingkupi veteran Lamar dalam kenyamanan dan persaudaraan

Keuangan pribadi kamu bisa dan akan berubah seiring waktu, begitu juga dengan budgetnya. Jika kamu perlu menyesuaikan jumlah yang ditabung atau pakai strategi budgeting baru, jangan ragu untuk ubah agar lebih cocok untuk kamu dan keuangan kamu.