Halo dan selamat datang di Eye on AI… Di edisi ini: obrolan saya dengan pemimpin AI Eric Xing… rencana ekspor AI Trump… drama di Olimpiade Matematika Internasional… pembaruan Stargate… transparansi dalam penalaran.
Saya sangat senang dan penasaran bertemu Eric Xing minggu lalu di Vancouver, tempat saya menghadiri International Conference on Machine Learning—salah satu pertemuan riset AI terbesar tahun ini. Kenapa? Xing, yang dulunya profesor di Carnegie Mellon dan pindah ke Abu Dhabi tahun 2020 untuk memimpin Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), berada di pusat pertanyaan besar AI saat ini: riset, geopolitik, bahkan filsafat.
UAE, secara diam-diam, telah menjadi salah satu pemain menarik dalam persaingan global AI. Negara kecil ini mengikuti norma kebebasan intelektual dan riset terbuka ala AS—meskipun persaingan AI antara AS dan China semakin ditandai oleh ekosistem tertutup. UAE tidak ingin "menang", tapi ingin punya peran penting. Dengan MBZUAI dan G42 (konglomerat AI yang didukung negara), UAE membangun infrastruktur AI, menginvestasikan talenta, dan berusaha keras jadi mitra utama perusahaan AS seperti OpenAI dan Oracle. Dan Xing ada di pusatnya.
Kami hampir bertemu—dia tiba di Vancouver saat saya pulang—jadi kami berbicara via Zoom keesokan harinya. Pembicaraan kami luas, mulai dari tren "model dunia" hingga bagaimana UAE menggunakan riset AI open-source untuk meningkatkan pengaruh global. Ini beberapa poin menarik:
‘Bell Labs plus universitas’
MBZUAI baru berusia 5 tahun, tapi Xing bilang ini salah satu institusi akademik yang tumbuh tercepat di dunia. Sekolah ini, yang fokus pada program pascasarjana AI, ingin bersaing dengan MIT dan Carnegie Mellon sambil mengerjakan riset terapan. Xing menyebutnya organisasi hibrid, seperti "Bell Labs plus universitas"—merujuk pada divisi R&D legendaris AT&T yang melahirkan inovasi besar di komputasi, komunikasi, dan fisika.
UAE sebagai duta AI
Xing melihat MBZUAI bukan cuma universitas, tapi bagian dari upaya UAE membangun pengaruh di AI. Ia menggambarkan UAE sebagai "pulau kuat" yang sejalan dengan AS di Timur Tengah, dan melihat universitas ini sebagai "pusat duta" untuk norma riset ala AS: open source, kebebasan intelektual, dan transparansi ilmiah. "Jika AS ingin pengaruh di AI, butuh institusi seperti ini," katanya.
AS tidak kalah dalam persaingan AI
Meski banyak narasi publik tentang persaingan AS-China, Xing tidak setuju. "Tidak ada perang AI," katanya. "AS jauh lebih unggul dalam ide, talenta, dan lingkungan inovasi." Menurutnya, ekosistem AI China masih terbatas oleh sensor, keterbatasan hardware, dan budaya inovasi yang kurang berkembang.
Pentingnya open source
Bagi Xing, open source bukan hanya filosofi—tapi pilihan strategis. Di MBZUAI, ia mendorong riset terbuka untuk memberikan akses ke teknologi canggih, terutama bagi negara di luar AS dan China. "Open source memberi tekanan pada sistem tertutup," katanya. "Tanpa itu, sedikit orang yang bisa mengerti atau membangun teknologi ini."
Tren ‘model dunia’ dan hype AI
Xing skeptis dengan tren "model dunia"—sistem yang klaim bisa membantu AI belajar dengan mensimulasikan dunia nyata. "Sekarang orang bikin generator video cantik dan bilang itu model dunia," katanya. "Itu bukan penalaran. Itu bukan simulasi." Dalam makalah yang ia tulis sendiri, ia berargumen bahwa model dunia seharusnya membantu AI memahami sebab-akibat, bukan hanya memprediksi frame video berikutnya.
Berita AI lainnya
Besok, Gedung Putih akan merilis strategi baru untuk meningkatkan ekspor AI AS sekaligus membatasi regulasi negara bagian yang dianggap terlalu ketat. Saya akan menghadiri acara di D.C., termasuk pidato Presiden Trump, dan akan melaporkannya nanti.
Sharon Goldman
[email protected]
@sharongoldman
AI DI BERITA
- Gedung Putih luncurkan rencana ekspor AI
Strategi baru akan mempromosikan open-source dan membatasi pendanaan federal ke negara bagian dengan aturan ketat. - OpenAI vs Google DeepMind di Olimpiade Matematika
Keduanya mengklaim model AI mereka mencapai level medali emas, tapi metode pengumuman mereka memicu kontroversi. - Proyek Stargate AI terhambat
Proyek $500 miliar antara SoftBank dan OpenAI belum mulai pembangunan data center akibat perbedaan pendapat.RISET AI
40 peneliti AI memperingatkan bahwa model penalaran semakin tidak transparan. Mereka mendorong penelitian "rantai pemikiran" (chain-of-thought) untuk memahami bagaimana AI mengambil keputusan.
KALENDER AI
- 26-28 Juli: World AI Conference (Shanghai)
- 8-10 Sept: Fortune Brainstorm Tech (Utah)
- 6-10 Okt: World AI Week (Amsterdam)
- 21-22 Okt: TED AI San Francisco
- 2-7 Des: NeurIPS (San Diego)
- 8-9 Des: Fortune Brainstorm AI (San Francisco)