Oracle Corp (NYSE:ORCL) adalah salah satu dari 10 Saham yang Lagi Banyak Dibicarakan Orang.
Jim Lebenthal, partner di Cerity Partners, menjelaskan di program CNBC kenapa dia mengurangi posisi sahamnya di Oracle Corp (NYSE:ORCL).
“Saya pegang saham ini udah 2 setengah taun. Untung 150%. Posisi saya udah kebesaran. Saya kurangi saham ini. Nanti malem bisa tidur nyenyak. Saya masih akan pegang sahamnya. Tapi, kita masuk musim laporan keuangan. Kita tau kadang harga saham bisa aneh-aneh waktu gini. Saya udah full investasi. Saya butuh duit cadangan. Kalau mau beli murah, harus jual mahal dulu. Begitulah aturannya.”
Tapi, Lebenthal bilang dia gak benci Oracle Corp (NYSE:ORCL). Dia beli pertama kali pas harganya sekitar $86.
Untuk tahun fiskal 2026, Oracle prediksi pertumbuhan cloud bakal kuat karena permintaan data center AI naik. Perusahaan ini banyak keluarin duit buat infrastruktur Cloud. Sahamnya udah naik 68% dalam setahun dan P/E-nya sekarang di atas 50. Karena sebagian besar pendapatannya dari layanan cloud, kalau AI melambat, pertumbuhan dan margin bisa kena dampak.
Foto oleh Science in HD di Unsplash
Mar Vista U.S. Quality Strategy bilang ini tentang Oracle Corporation (NYSE:ORCL) di surat investor kuartal kedua 2025:
“Saham Oracle Corporation (NYSE:ORCL) bangkit dari tekanan di kuartal pertama 2025, karena kekhawatiran tarif pengaruhi anggaran IT ternyata berlebihan. Perusahaan laporkan kinerja kuat di Q4 fiskal 2025 (bulan Mei), didorong permintaan tinggi untuk layanan cloud hyperscale-nya, OCI Gen 2, yang mendukung model bahasa besar.
Cerita Berlanjut