Oleh Andrea Shalal dan Maiya Keidan
WASHINGTON (Reuters) – Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick bilang di hari Kamis kalo dia prediksi negara bakal dapet $50 miliar sebulan dari pajak impor, naik dari $30 miliar bulan lalu. Ini karena tarif impor buat banyak negara udah naik.
"Terus nanti bakal ada tambahan uang dari pajak semikonduktor, farmasi, dan banyak lagi," kata Lutnick wawancara sama Fox Business Network.
Presiden AS Donald Trump naikin pajak impor untuk puluhan negara, mulai berlaku Kamis ini. Rata-rata pajak impor AS sekarang paling tinggi dalam 100 tahun, dengan tarif 10% sampe 50%.
Trump juga umumin rencana tarif 100% untuk chip semikonduktor impor kecuali pabriknya mau produksi di AS. Ada juga tarif kecil untuk obat-obatan impor yang bakal naik jadi 250% perlahan-lahan.
Detail soal tarif ini bakal keluar dalam beberapa minggu setelah Departemen Perdagangan selesai selidik dampaknya ke keamanan nasional AS.
Lutnick bilang perusahaan bisa bebas dari tarif semikonduktor kalo mereka ajukan rencana bangun pabrik di AS dan rencana itu diawasi auditor.
"Tujuannya biar produksi semikonduktor dilakukan di sini," katanya. Dia prediksi ini bakal bikin investasi $1 triliun untuk produksi dalam negeri.
Beberapa pengecualian udah disetujui, misalnya Uni Eropa yang setuju tarif 15% untuk ekspor mereka, termasuk chip. Jepang juga bilang AS setuju kasih tarif yg sama kayak negara lain.
Upaya naikin produksi chip dalem negeri bukan hal baru.
Kongres udah bikin program subsidi $52,7 miliar buat produksi dan riset semikonduktor tahun 2022 di masa Presiden Joe Biden. Lima perusahaan semikonduktor terbesar juga setuju bangun pabrik di AS tahun lalu.
Tahun lalu, AS produksi sekitar 12% chip semikonduktor dunia, turun dari 40% di tahun 1990.
Ditanya soal perpanjangan gencatan tarif sama China yang bakal berakhir 12 Agustus, Lutnick bilang kemungkinan bakal ada kesepakatan.
"Kita serahkan ke tim perdagangan dan presiden buat putusin, tapi kayaknya mereka bakal sepakat dan perpanjang lagi 90 hari."
(Laporan oleh Andrea Shalal dan Maiya Keidan; Disunting oleh Doina Chiacu dan Andrea Ricci)