Amerika Serikat Mempertimbangkan Menyisihkan CXMT untuk Membatasi Kemajuan Chip China, Bloomberg News Mengatakan Menurut Reuters

Amerika Serikat sedang mempertimbangkan sanksi terhadap beberapa perusahaan teknologi China, termasuk produsen chip ChangXin Memory Technologies, dalam upaya untuk lebih membatasi pengembangan semikonduktor canggih China, demikian dilaporkan oleh Bloomberg News pada Jumat. Mengutip sumber yang mengetahui masalah ini, laporan tersebut mengatakan bahwa biro industri dan keamanan departemen perdagangan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan ChangXin ke daftar entitas yang membatasi akses ke teknologi AS, bersama dengan lima perusahaan China lainnya. Departemen tersebut dan biro tersebut belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters. ChangXin Memory Technologies mengatakan bahwa perusahaan tersebut “spesialis dalam memproduksi chip memori DRAM komoditas untuk produk konsumen sehari-hari, dengan fokus khusus pada aplikasi sipil dan komersial.” Perusahaan ini mematuhi regulasi ekspor AS, demikian disampaikan dalam pernyataan yang dikirim kepada Reuters pada hari Minggu. Reuters telah melaporkan bahwa Amerika Serikat pada tahun lalu bergerak untuk menolak impor Amerika ke pabrik SMIC yang besar setelah pabrik tersebut memproduksi chip yang menggerakkan ponsel Huawei Mate 60 Pro. Upaya ini menghentikan pengiriman senilai jutaan dolar bahan dan suku cadang pembuatan chip dari setidaknya satu pemasok, Entegris. Amerika Serikat telah bergerak dengan tegas dalam beberapa bulan terakhir untuk menghentikan pengiriman ke China dari chip AI yang lebih canggih, dalam upayanya untuk menghentikan Beijing menerima teknologi AS yang mutakhir yang dapat memperkuat militer China.

MEMBACA  Pilgub Jateng 2024: Muhammadiyah Mengajak Warga Cerdas untuk Berpartisipasi