Amal usaha amal makanan mengatakan tujuh pekerjanya tewas dalam serangan udara Israel

Seorang bocah mengulurkan potongannya yang kosong saat ia menunggu bersama warga Palestina yang terusir antri untuk makanan yang disediakan oleh organisasi amal menjelang berbuka puasa “iftar” selama bulan suci Muslim Ramadan, di Rafah di Gaza Selatan pada 16 Maret 2024, di tengah konflik yang terus berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Tujuh anggota staf organisasi nirlaba World Central Kitchen tewas dalam serangan udara Israel di Gaza semalam, demikian pernyataan organisasi tersebut pada Selasa pagi, yang menyebabkan operasi di wilayah yang dilanda perang itu dihentikan.

“World Central Kitchen hancur hati untuk mengkonfirmasi tujuh anggota tim kami sudah tewas dalam serangan IDF di Gaza,” demikian pernyataan grup tersebut. “Tim WCK sedang melakukan perjalanan di zona yang telah disepakati dengan dua mobil berlapis baja yang diberi merek dengan logo WCK dan kendaraan berkulit lembut.”

“Meskipun mengkoordinasikan pergerakan dengan IDF, konvoi tersebut diserang ketika sedang meninggalkan gudang Deir al-Balah, di mana tim telah membongkar lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur maritim.”

Organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka “akan segera menghentikan operasi kami di wilayah tersebut” dan “akan segera membuat keputusan tentang masa depan pekerjaan kami.”

World Central Kitchen didirikan sebagai organisasi amal makanan pada tahun 2010 oleh koki selebriti berbintang Michelin Jose Andres, setelah gempa bumi besar di Haiti. Sejak itu, organisasi tersebut telah menyediakan ratusan juta hidangan di zona konflik di seluruh dunia, termasuk di Ukraina sejak invasi penuh Rusia tahun 2022.

“Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling genting di mana makanan digunakan sebagai senjata perang. Ini tidak dapat dimaafkan,” kata CEO organisasi Erin Gore.

MEMBACA  India memperingatkan Inggris agar tidak memberlakukan batas waktu pada pembicaraan perdagangan

Tujuh pekerja bantuan yang tewas berasal dari Australia, Polandia, Britania Raya, seorang warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada, serta wilayah Palestina, kata WCK.

“Hari ini @WCKitchen kehilangan beberapa saudara dan saudari kami dalam serangan udara IDF di Gaza,” tulis pendiri WCK Andres. “Saya hancur dan berduka atas keluarga dan teman-teman mereka serta keluarga WCK kami… Pemerintah Israel harus menghentikan pembunuhan sembarangan ini.”

Pasukan Pertahanan Israel tidak segera merespons permintaan komentar dari CNBC. Dalam pernyataan awal Selasa yang dikutip oleh New York Times, militer mengatakan bahwa mereka “sedang melakukan tinjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tragis ini.”