Sekarang ini, Chief AI Officer sudah makin banyak di perusahaan-perusahaan besar. Tapi perusahaan konsultan teknologi Genpact punya langkah yang lebih maju lagi dengan punya "Global Agentic AI Officer."
Jinsook Han, yang pegang jabatan sebagai kepala strategi dan global agentic AI officer di perusahaan itu, bilang kalau AI agent-lah yang bikin teknologi ini jadi benar-benar terobosan. Menurut dia, meskipun AI generatif itu revolusioner, nilainya belum sepenuhnya terasa. Sedangkan agent bisa bikin perbedaan yang nyata untuk perusahaan dan pelanggannya.
"Dari sisi layanan dan kemampuan kami ke klien, bentuk-bentuk AI yang sebelumnya sangat terbatas," katanya. "Memang ada analitik, transformasi digital, AI, dan ML. Tapi baru setelah GenAI muncul dan sekarang, agentic AI—sekarang ini benar-benar sebuah hadiah untuk industri seperti kami."
Jadi, bagaimana peran Han ini masuk dalam gambaran kepemimpinan yang lebih besar di perusahaan? Dan bagaimana dia memusatkan strategi dalam pencarian agentic perusahaan?
Han, yang bergabung dengan Genpact setahun yang lalu, melihat tugasnya sebagai sesuatu yang horizontal dan vertikal. Dia bekerja dengan para pemimpin di seluruh perusahaan tentang agentic AI sekaligus mengawasi pengembangan layanan agentic AI-nya.
Salah satu rekan kerjanya yang paling dekat adalah kepala petinggi teknologi dan inovasi, Sanjeev Vohra. Bersama-sama, mereka juga memimpin Genpact Architectural Review Board, di mana mereka mengklasifikasikan semua solusi agentic perusahaan dan meninjaunya untuk memastikan sesuai dengan standar internal.
Dia juga bekerja erat dengan Vidya Rao, petinggi informasi dan transformasi perusahaan. Mereka berkolaborasi dalam menerapkan upaya agentic AI secara internal di perusahaan, termasuk memperlakukan perusahaan sebagai "client zero" untuk menguji penawarannya.
"Jadi intinya, saya kerja sama dengan semua orang di organisasi untuk memastikan ini berjalan secara horizontal dan vertikal. Dan jika ada yang tanya, ‘Jinsook, apakah ini sesuai strategi? Boleh tidak?’ Saya akan lepas topi agentic AI saya dan pakai topi strategi, dan saya bisa kasih jawaban yang sama dari orang yang sama."
Pendekatan ala Pokémon untuk AI Agent
Peran Han yang punya banyak jabatan ini—kepala strategi dan agentic AI—menjadi satu ketika dia mulai membicarakan detail tentang cara mengembangkan dan menerapkan teknologinya. Itulah sebabnya dia tidak suka dengan istilah "human in the loop."
"Istilah itu terdengar seperti, oh, kamu masukkan manusia di bagian mana saja di loop-nya, dan itu akan berhasil. Padahal, apa benar kamu butuh manusia di loop ini? Ketika manusia benar-benar masuk untuk melihatnya, apa yang dilakukan manusia itu? Apakah manusia itu membentuk ulang, mencipta, mengawasi? Jenis manusia seperti apa yang kamu butuhkan? Bagaimana perbedaan manusia dari kemarin ke hari ini?" kata Han.
Alih-alih, dia lebih suka berbicara tentang penerapan agent seperti kartu Pokémon, terinspirasi dari anaknya. Sama seperti kartu itu, kamu mengelola sepasukan agent, dan masing-masing punya kekuatan dan kelemahan sendiri, katanya. Ini berarti mereka paling cocok untuk tugas dan skenario yang berbeda-beda, dan ketika digunakan dalam kombinasi yang berbeda, bisa menghasilakn hasil yang berbeda juga. Ketika dipecah seperti itu, jadi lebih banyak yang harus dipikirkan.
"Alasan saya pakai metafora ini adalah karena kamu harus tahu berapa kekuatan tempur dari setiap agent-nya," ujarnya. "Dan itu tidak statis."