Foto oleh Dilok Klaisataporn via iStock
Memberikan ulasan pelanggan sebenarnya gampang, tapi tidak begitu untuk klien manajemen kekayaan.
Kurang dari 10% perusahaan terdaftar SEC melaporkan menggunakan testimoni di materi pemasaran mereka, meski SEC sudah mengizinkan advisor pakai endorsemen di iklan asal ada disclosure yang jelas. Ini masih strategi yang jarang dipakai, dan banyak advisor ragu-ragu buat mencoba.
"Awalnya, karena aturannya belum lama ada, kami lihat pemakaiannya masih sedikit," kata Gary Foodim, CMO Mercer Advisors, yang baru kerja sama dengan Testimonial iQ untuk promosi ulasan klien online. "Tapi dalam 24-36 bulan ke depan, pemakaiannya bakal meningkat."
BACA JUGA: Advisors Scrutinize Bill to Ease Rules for Accredited Investors dan 3 Financial Planning Urban Legends
Testimoni sudah terbukti efektif di sektor lain, seperti e-commerce dan kesehatan. Sekitar 70% pelanggan baca ulasan online sebelum beli, menurut laporan Journal of Retail and Consumer Services. Di bawah aturan pemasaran terbaru SEC (2021), testimoni (dari klien/non-klien) boleh dipakai di iklan asal mencantumkan:
- Apakah testimoni itu dari klien saat ini atau bukan;
- Apakah pemberi testimoni dibayar (dengan bayaran kurang dari $1.000);
- Dan apakah ada konflik kepentingan dari pemberi testimoni.
Harus Masuk Akal. RIA juga harus punya "reasonable basis" untuk yakin testimoni mereka sesuai aturan. Brian Thorp, pendiri Wealthtender, bilang perusahaannya membantu screening testimoni klien agar sesuai SEC. "Awalnya lebih banyak kekhawatiran soal compliance: perusahaan bilang, ‘Kita nggak mau jadi yang pertama, lihat dulu yang lain.’"
"Sekarang lebih ke sindrom penipu," katanya, sambil menambahkan bahwa perusahaan takut dapat ulasan negatif. "Ulasan negatif jarang. Orang pilih kamu pasti ada alasannya."
Artikel ini pertama muncul di The Daily Upside. Untuk berita advisor keuangan, insight pasar, dan tips manajemen praktik, daftar newsletter gratis Advisor Upside.