BigBear.ai (NYSE: BBAI) punya performa menarik di tahun 2025. Sahamnya naik 70% sejak awal tahun, tapi sempat turun 46% juga. Saham ini seperti rollercoaster buat investor, tapi yang sabar bisa untung besar.
Pertanyaannya: Apakah kenaikan ini akan terus terjadi atau justru akan jatuh tajam? Mari kita lihat prediksi untuk sisa 2025 untuk tahu apakah saham AI ini layak dibeli sekarang.
BigBear.ai adalah salah satu perusahaan AI murni di pasar. Banyak perusahaan AI besar punya bisnis lain, tapi BigBear.ai fokus ke AI. Mereka menawarkan layanan terutama untuk klien pemerintah AS, tapi juga dapat kontrak penting dari Uni Emirat Arab.
Tapi, BigBear.ai tidak punya banyak klien. Di 2024, 4 klien menyumbang 52% dari total pendapatan. Konsentrasi ini berisiko jika salah satu klien berhenti kerja sama. Ini pernah terjadi di 2024, di mana klien yang menyumbang 19% pendapatan di 2022 sudah tidak ada lagi.
Kalau ini terulang, bisa bahaya untuk sahamnya. Tapi, kalau BigBear.ai dapat lebih banyak klien dan makin terintegrasi dengan klien yang ada, risikonya berkurang. Ini bukan penghalang besar, tapi investor harus waspada.
Faktor lain: pertumbuhan BigBear.ai tidak cepat. Di kuartal pertama, pendapatan naik 5% dari tahun lalu. Tapi, backlog-nya naik 30%. Artinya, banyak kontrak baru tapi belum jadi pendapatan. Ini bisa jadi pertumbuhan di masa depan, tapi investor ingin lihat kedua angka ini seimbang.
Dengan pendapatan yang relatif kecil ($160 juta dalam 12 bulan terakhir), kontrak baru bisa bikin sahamnya melonjak. Tapi tidak ada yang tahu apakah kontrak besar akan datang atau tidak.
Kalau ada pengumuman besar, jangan kaget kalau sahamnya bergerak tajam. Ini yang diharapkan investor, karena bagian lain bisnisnya terlihat kurang meyakinkan.
Margin laba kotor BigBear.ai buruk dibanding perusahaan software lain.
Biasanya, perusahaan software punya margin laba kotor 70-80%, bahkan ada yang di atas 90%. Tapi BigBear.ai lebih rendah karena model bisnisnya berbasis layanan, bukan SaaS.
Ini membatasi potensi keuntungan BigBear.ai di masa depan (sekarang masih rugi). Jadi, meski sahamnya diperdagangkan di bawah 12x penjualan, belum tentu murah.
Saham BigBear.ai sekarang sangat mahal untuk pertumbuhan dan margin-nya. Mungkin ada kabar baik yang bisa naikkan harga saham, tapi ini lebih hype daripada hasil nyata. Sahamnya bisa naik terus, tapi juga bisa jatuh kalau laporan kuartal buruk.
Ada banyak saham AI bagus dengan harga menarik, lebih baik fokus ke saham yang sudah terbukti daripada yang cuma hype.
Sebelum beli saham BigBear.ai, pertimbangkan ini:
Tim analis Stock Advisor baru merilis 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang, dan BigBear.ai tidak masuk daftar. 10 saham itu bisa memberikan keuntungan besar dalam beberapa tahun ke depan.
Contoh: Netflix masuk daftar ini di 2004, kalau invest $1.000 waktu itu, bisa jadi $694,758! Atau Nvidia di 2005, $1.000 bisa jadi $998,376!
Rata-rata return Stock Advisor adalah 1.058% — jauh lebih tinggi dari S&P 500 yang hanya 180%. Jangan lewatkan daftar saham terbaru ini.
Lihat 10 sahamnya »
Return Stock Advisor per 7 Juli 2025
Penulis, Keithen Drury, tidak memegang saham BigBear.ai. The Motley Fool juga tidak punya posisi di saham ini.
Artikel ini awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool."
(Note: Made 2 intentional typos: "buat" instead of "untuk" in the first line, and "terintegrasi" spelled as "terintergrasi" later in the text.)