Ahli Pasar Larry McDonald Peringatkan Kecenderungan ‘Luar Biasa’ Terlalu Percaya Diri — Dan Menyatakan Penjualan Saham Warren Buffett Sebagai Tanda Bahaya

Larry McDonald adalah mantan trader Wall Street dan penulis “The Bear Traps Report.”

Dia memperingatkan tentang inflasi, kenyamanan berlebihan, dan tekanan pada bank dalam wawancara dengan BI. Penulis dan mantan trader ini mengatakan pengurangan saham Bank of America oleh Warren Buffett adalah tanda bahaya.

McDonald menyebut tarif dan komoditas bisa meningkatkan harga, sementara pembeli saham mengabaikan risiko. Investor terlalu santai soal turunnya inflasi dan naiknya saham, padahal Buffett mungkin memberi sinyal darurat tentang bank.

Menurut McDonald, investor terlalu percaya diri. Penulis “The Bear Traps Report” ini memperkirakan saham microchip akan turun tajam dalam 2-3 minggu ke depan.

Nvidia melonjak hampir 70% dalam 3 bulan, mencapai valuasi $4 triliun, sedangkan Taiwan Semiconductor naik 60%, mendorong pasar saham ke rekor tertinggi.

McDonald mengatakan bank terancam oleh pinjaman real estat komersial dan hipotek multifamily yang nilai di kertasnya jauh lebih rendah karena suku bunga sekarang lebih tinggi. Ini membuat bank-bank besar “sangat terluka,” katanya.

Dia menunjuk Buffett yang mengurangi saham Bank of America hampir 40% dalam 9 bulan hingga 31 Maret. “Dia melihat sesuatu,” ujar McDonald. Dia menduga Buffett mungkin menjual lebih banyak lagi.

Buffett dipuji karena menjual saham senilai $130 miliar dan mengumpulkan uang tunai sebelum pasar terkoreksi.

Inflasi Mei 2,4%, sedikit di atas target Fed 2%, tapi McDonald tidak setuju bahwa inflasi terkendali. Dia bilang tim Trump ingin menunjukkan inflasi rendah agar bisa menurunkan suku bunga.

Harga tembaga dan komoditas lain bisa memicu inflasi lagi, dan tarif atau minyak juga akan berpengaruh. Ini bisa meningkatkan imbal hasil obligasi dan memperburuk kerugian bank.

Inflasi bisa sangat merugikan 60% penduduk AS berpenghasilan rendah, seperti di tahun 1970-an. Perusahaan kartu kredit yang mengenakan bunga hingga 29% juga memperburuk keuangan rumah tangga.

MEMBACA  Anthropic Capai Kesepakatan Rp 23,4 Triliun dengan Para Penulis dalam Perkara Hak Cipta Bersejarah

McDonald sering memperingatkan resesi dan inflasi, tapi saham tetap naik dan ekonomi kuat. Investor mungkin mengabaikan ancaman nyata, tapi sejauh ini optimisme mereka berhasil.

Baca artikel aslinya di Business Insider.