Kalau bicara tentang naik turunnya saham Apple, ada beberapa hal yang di perhatikan investor. Salah satunya adalah peluncuran produk baru. Apple selalu memengaruhi pasar dengan rilis baru mereka, jadi acara peluncuran produk penting untuk konsumen dan investor.
Temukan Lebih Banyak: Orang Kaya Mandiri Sarankan 5 Saham yang Jangan Pernah Dijual
Cari Tahu: Cara Pintar Untuk Hemat Uang yang Benar-Benar Berhasil di 2025
Rilis produk tahunan raksasa teknologi ini bukan cuma acara teknologi. Itu adalah momen yang menggerakkan pasar, yang memengaruhi tidak hanya harga saham Apple tapi juga seluruh industri. Jika kamu mempertimbangkan untuk menambah saham Apple ke portofoliomu, ini tiga alasan menurut ahli untuk beli sebelum peluncuran produk besar.
Umumnya, banyak analis merekomendasikan beli saham Apple, karena fundamental perusahaan yang kuat dan potensi pertumbuhan masa depan, khususnya di AI dan layanan. Meski 2025 ada pasang surut untuk Apple dan CEO-nya Tim Cook, ini beberapa poin penting tentang performa saham per 21 Agustus 2025 menurut MarketWatch:
Jadi, apakah saham Apple layak dibeli sebelum peluncuran produk besar? Ini hal-hal yang kata para ahli harus kamu pertimbangkan.
Baca Selanjutnya: Robert Kiyosaki Jual Emas dan Perak: Ini yang Dia Beli Sebagai Gantinya
Kamu mungkin pernah dengar frasa “beli rumor, jual beritanya“. Artinya, beli saham karena mengharapkan acara besar yang bisa naikkan harga, lalu jual ketika beritanya keluar, biasanya untuk dapat untung.
Apple adalah contoh bagus untuk fenomena ini. Menuju peluncuran produk besar, spekulasinya tinggi. Analis keluarkan perkiraan berani, dan manajer hedge fund mulai tingkatkan posisi mereka — semua ini sering buat harga saham Apple melonjak sebelum peluncuran sebenarnya.
“Setiap ada peluncuran produk atau berita yang akan datang, katalis berita besar yang semua orang tau, kamu harus beli jauh sebelum beritanya,” kata David Capablanca, pendiri The Friendly Bear University. “Karena waktu produknya keluar, harga sahamnya sudah tercermin. Semua orang sudah beli banyak sebelum peluncuran, lalu peluncurannya sendiri jadi yang mereka sebut acara ‘jual beritanya’.”
Sejarah berulang. Jadi, jangan tunggu sampai Apple luncurkan produk baru kayak iPhone 17 atau versi baru iPad Air untuk beli sahamnya. Beli rumor-nya dan ikut momentum sebelum peluncuran.
Setiap kali Apple akan rilis produk baru, valuasinya naik. Kenapa? Investor dan manajer hedge fund langsung beli sahamnya. Semakin banyak yang beli, harga saham Apple naik, begitu juga valuasinya.
Cerita Berlanjut
“Jika kamu mau pegang sahamnya untuk periode lebih lama, beli sebelum peluncuran produk besar sudah terbukti sukses di masa lalu,” kata John Foard, chief compliance officer dan rekan pendiri Crown Advisors. “Jika kamu lihat sejarah harga saham dari waktu ke waktu, skenario tipikalnya adalah kenaikan harga saham sebelum peluncuran produk, underperform atau turun setelah peluncuran, lalu rata-rata dapat keuntungan lebih dari 10% dalam enam bulan setelah peluncuran.”
Apple lebih dari perusahaan teknologi. Mereka punya loyalitas merek yang mengunci pelanggan seperti tidak ada lain. Karena alasan ini, setiap peluncuran produk besar bikin penjualan produk lainnya ikut naik. iPhone baru mendorong permintaan untuk jam tangan baru, AirPods atau MacBook.
“Apple punya pelanggannya. Kamu beli teleponnya, lalu bayar untuk penyimpanan. Lalu dapat jam tangannya. Lalu headphone-nya. Pengunciannya sangat kuat,” kata David Materazzi, CEO dan pendiri Galileo FX. “Orang-orang tidak pergi. Mereka beradaptasi dengan apapun yang Apple buat berikutnya. Itulah peluncuran sebenarnya, yang terjadi diam-diam setiap hari, di latar belakang, setiap kali seseorang masuk ke sistemnya.”
Caitlyn Moorhead berkontribusi untuk pelaporan artikel ini.
Lainnya Dari GOBankingRates
Artikel ini pertama kali muncul di GOBankingRates.com: 3 Alasan Kamu Harus Beli Saham Apple Sebelum Peluncuran Produk Besar