Amazon – Gambar oleh bluestork via Shutterstock
Layanan berlangganan udah jadi kekuatan besar di ekonomi konsumen sekarang, dengan perusahaan kayak Netflix (NFLX) dan Spotify (SPOT) yang pake model pendapatan berulang buat ningkatin pertumbuhan dan loyalitas pelanggan. Tapi di antara semua raksasa langganan, Amazon (AMZN) beda sendiri dengan Prime-nya, yang nawarin semua mulai dari pengiriman cepat, streaming, game, sampek belanja bahan makanan, semuanya dalam satu tempat.
Sekarang, Amazon mungkin bakal buka pendapatan baru miliaran dollar lewat strategi yang udah berhasil mereka lakuin dulu.
Analis fokus ke keanggotaan Prime Amazon sebagai pemicu potensial untuk pendapatan baru "miliaran" dollar. Contohnya, JPMorgan ncatat bahwa naikin biaya keanggotaan Prime AS dari $139 ke $159 (naik $20) di tahun 2026, ngikutin pola empat tahun Amazon, bisa nambah pendapatan tahunan sekitar $3 miliar. Itu di atas basis langganan yang udah besar banget. Segmen layanan langganan Amazon (dipimpin Prime) dapet sekitar $44,4 miliar di 2024. Dengan anggota Prime dapet nilai tahunan $1.430 menurut hitungan JPMorgan, analis perkirakan retensi bakal tetep kuat meski harganya naik dikit.
Amazon yang berbasis di Seattle adalah pemimpin e-commerce dan cloud global, dikenal dengan pasar online besar, divisi komputasi awan (AWS), iklan digital, dan layanan langganan kayak Prime. Perusahaan ini juga ngembangin elektronik konsumen, investasi di kecerdasan buatan, dan punya toko ritel fisik, jaringan logistik, serta divisi hiburan yang terus berkembang.
Dengan kapitalisasi pasar besar $2,3 triliun, saham raksasa e-commerce ini cukup datar sepanjang tahun. Tapi, setelah mencapai titik terendah di 21 April, sahamnya rebound kuat bareng pasar, naik lebih dari 31% sejak itu.
Meski kinerjanya kalah sama pasar belakangan ini, Amazon tetap punya valuasi premium dibanding kompetitor. Sahamnya sekarang diperdagangkan di rasio harga-pendapatan maju 35x, lebih dari 100% di atas median sektor 17x, tanda jelas kepercayaan pasar terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang dan posisi dominan Amazon.
Amazon catat kuartal kuat lagi tahun ini, dengan hasil Q1 yang ngalahin ekspektasi dan nunjukin profitabilitas yang terus naik di semua bidang. Penjualan bersih naik 9% year-over-year ke $155,7 miliar, sedikit di atas panduan, dengan semua segmen utama berkontribusi.
Amerika Utara yang paling depan dengan penjualan $92,9 miliar, naik 8%, sementara penjualan internasional tumbuh 5% ke $33,5 miliar.
AWS catat pendapatan $29,3 miliar, naik 17% dari tahun lalu, dan pendapatan operasinya melonjak ke $11,5 miliar, dari $9,4 miliar, bukti bahwa cloud tetap mesin profit Amazon. Iklan juga jadi sorotan, naik sekitar 18% ke hampir $13,9 miliar. Pertumbuhan yang impresif, apalagi ini bisnis yang marginnya tinggi dan makin penting buat pendapatan Amazon.
Di sisi profit, pendapatan operasional mencapai $18,4 miliar secara keseluruhan, naik 20% year-over-year, sementara pendapatan bersih melonjak ke $17,1 miliar, atau $1,59 per saham, jauh di atas $0,98 tahun lalu.
Selain itu, Amazon terus tunjukin generasi kas operasional yang kuat, dengan $113,9 miliar dalam 12 bulan terakhir, naik 15%. Tapi, belanja investasi besar nurunin arus kas bebas ke $25,9 miliar.
Manajemen tekankan disiplin biaya yang terus berlanjut, termasuk perlambatan ekspansi gudang dan kontrol karyawan yang ketat, langkah yang kayaknya berhasil seiring naiknya profitabilitas.
Ke depan, Amazon proyeksikan penjualan bersih Q2 di kisaran $159 miliar sampai $164 miliar, sedikit lebih baik dari ekspektasi Wall Street.
Analis Wall Street tetep optimis sama Amazon, meski ada tantangan jangka pendek kayak ketidakpastian makroekonomi dan perlambatan pertumbuhan AWS. Dari 54 analis yang dilacak Barchart, konsensusnya adalah "Strong Buy", dengan target harga rata-rata $244,32, artinya potensi kenaikan lebih dari 11% dari level sekarang.
Baru-baru ini, Doug Anmuth dari JPMorgan naikin target harga ke $240 (dari $225), karena hasil Q1 lebih baik dari ekspektasi, keringanan tarif baru, dan keyakinan bahwa kenaikan biaya Prime bisa bawa pendapatan tambahan $3 miliar.
Morgan Stanley juga tetep "Overweight" dengan target $250, tunjukin akselerasi AWS yang baru dan pendapatan iklan yang kuat sebagai katalis utama.
www.barchart.com
Pada tanggal publikasi, Nauman Khan gak punya posisi (langsung atau tidak langsung) di saham yang dibahas di artikel ini. Semua info dan data di artikel ini cuma buat tujuan informatif. Artikel ini awalnya diterbitkan di Barchart.com.