Minggu, 1 Juni 2025 – 06:29 WIB
Jakarta, VIVA – Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam keras keputusan Israel yang melarang menteri luar negeri dari beberapa negara Arab masuk ke wilayah Palestina. Yordania menyebut tindakan Israel ini sebagai bentuk arogan dan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional.
Baca Juga:
Arwani PPP: Sebelum Indonesia Buka Diplomatik, Israel Harus Dihukum atas Kejahatan Kemanusiaan
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Yordania menilai larangan itu melanggar kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan.
"Delegasi menyampaikan sikap bersama yang menegaskan bahwa keputusan Israel mencegah kunjungan ke Ramallah untuk bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pejabat lainnya adalah pelanggaran nyata atas kewajiban Israel sebagai pendudukan," bunyi pernyataan itu, Sabtu, 31 Mei 2025.
Baca Juga:
PKS Ingatkan Tipu Daya Israel, Setelah Prabowo Siap Buka Diplomatik Jika Akui Palestina
Selain itu, pencegahan kunjungan ini juga menunjukkan sikap arogan dan ketidakpatuhan pemerintah Israel terhadap hukum internasional.
Ilustrasi Wanita dan Anak-anak Palestina (Doc: Anadolu Ajansi)
Akibat larangan tersebut, delegasi gabungan dari Liga Arab (LAS) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terpaksa membatalkan kunjungan resmi mereka ke Ramallah yang sudah direncanakan.
Sebelumnya, The Times of Israel melaporkan bahwa Israel melarang kunjungan menteri luar negeri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Qatar, dan Turki ke Tepi Barat yang dikuasai Palestina.
Para diplomat itu rencananya akan tiba pada Ahad untuk pertemuan tingkat tinggi dengan otoritas Palestina. (Ant)
Militer Israel Hadang Rombongan Menlu Negara Arab di Tepi Barat
Militer Israel menghentikan rencana kunjungan menteri luar negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir, dan Qatar untuk bertemu Presiden Palestina.
VIVA.co.id
31 Mei 2025