Widodo meminta kementerian untuk memberi prioritas pengeluaran iklan pers

JAKARTA (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya di kabinet, terutama Menteri Komunikasi dan Informatika, untuk memprioritaskan anggaran iklan pemerintah untuk perusahaan pers.

“Saya meminta Menteri Komunikasi dan Informatika untuk memprioritaskan pengeluaran anggaran iklan pemerintah untuk perusahaan pers. Saya telah menyampaikan hal ini berkali-kali,” ujarnya saat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Jakarta pada hari Selasa.

Namun, dia mengakui bahwa langkah tersebut tidak akan menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh pers secara keseluruhan di tengah transformasi digital saat ini.

Meskipun demikian, alokasi pengeluaran iklan pemerintah dapat berfungsi sebagai bantuan jangka pendek bagi perusahaan pers, yang menghadapi masa sulit di tengah persaingan dari platform digital, katanya.

Pada kesempatan yang sama, kepala negara juga menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang Hak Penerbit sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk jurnalisme berkualitas.

Lalu dia mengatakan bahwa para pencipta konten tidak perlu khawatir bahwa dekrit tersebut akan menghambat kerja sama mereka dengan platform digital.

“Peraturan presiden ini tidak berlaku untuk para pencipta konten. Silakan lanjutkan pekerjaan Anda yang telah berjalan dengan platform digital. Tidak akan ada masalah,” tegasnya.

Widodo mengatakan bahwa pemerintah menyadari tantangan yang dihadapi oleh pers di era digital. Oleh karena itu, pemerintah terus mendukung ekosistem pers yang adaptif sambil tetap menghormati kebebasan pers.

Peringatan HPN 2024 ditandai dengan tema “Menjaga Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Integritas Bangsa.”

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo; dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo, juga hadir dalam acara tersebut.

MEMBACA  Nissan memotong biaya produksi EV untuk bersaing dengan pesaing China

Berita terkait: Pers harus mendukung upaya Indonesia Emas: wakil menteri luar negeri

Berita terkait: Menteri bagikan strategi bagi media massa untuk bersaing di tengah pertumbuhan AI

Berita terkait: Pameran fotojurnalisme ANTARA menampilkan sejarah pers Indonesia

Penerjemah: Mentari Dwi G, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024