Rabu, 26 November 2025 – 04:03 WIB
Semarang, VIVA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf kasih penjelasan soal polemik persetujuan pemasangan stiker penerima bantuan sosial atau bansos yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa daerah. Penolakan ini muncul karena warga merasa malu, gak etis, dan udah bisa nilaikan kondisi ekonomi mereka udah membaik meskipun secara data masih terdaftar sebagai penerima.
Baca Juga :
BPS Sebut Penerima Bansos Pengganti Terbanyak Ada di Pulau Jawa
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul jelaskan bahwa kebijakan pasang stiker sebenernya adalah inisiatif pemerintah daerah. Langkah ini bertujuan untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran dan memudahkan mengenali keluarga yang berhak dan yang tidak bisa terima bantuan.
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor
Baca Juga :
Mensos Bilang Lansia dan Disabilitas Bakal Dapat MBG Tahun Depan
“Sebenarnya itu inisiatif untuk menempelkan stiker sebagai penanda, untuk memastikan bahwa keluarga ini memang menerima dan yang lain tidak menerima. Jadi itu cuma sebagai tanda aja,” ujar Gus Ipul usai acara Rakor di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/11).
Menurut dia, penerapan kebijakan ini bawa dampak positif. Banyak masyarakat malah milih menolak bansos setelah merasa kondisi mereka udah lebih baik atau udah tidak memenuhi syarat. Dia nilai fenomena ini sebagai bentuk kesadaran sosial yang perlu diapresiasi.
Baca Juga :
Yusril Ungkap 600 Ribu Penerima Bansos Main Judi Online, Nilainya Capai Rp1.200 Triliun!
“Kita sedang memperkuat gerakan menolak bansos. Itu bagus bagi orang yang memang sudah tidak memenuhi syarat. Tetapi bagi yang memenuhi syarat, tetap akan kita prioritaskan untuk menerima,” ungkapnya.
Gus Ipul juga ungkapkan bahwa ada lebih dari 30 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang secara sukarela menolak bansos karena merasa udah cukup. Kesadaran ini, katanya, mencerminkan solidaritas dan keinginan masyarakat agar bantuan fokus ke pihak yang lebih membutuhkan.
Atas sikap tersebut, Mensos sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para KPM yang dengan jujur dan berani nyatakan ketidaksanggupan atau ketidaklayakan mereka untuk terima bansos.
Kemensos sendiri terus tingkatkan akurasi data penerima melalui Data Tunggal Kesejahteraan Sosial, serta bekerja sama dengan pemda untuk pastikan penyaluran bantuan berjalan transparan, tepat sasaran, dan mencerminkan kondisi sebenarnya masyarakat. (Laporan Teguh Joko Sutrisno, tvOne, Semarang)
Luhut Evaluasi Uji Coba Penyaluran Bansos Digital di Banyuwangi, Tepat Sasaran?
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ungkapkan hasil evaluasi pelaksanaan uji coba pertama program bantuan sosial (bansos) digital di Banyuwangi
VIVA.co.id
12 November 2025