Kupang (ANTARA) – Seorang warga negara Indonesia dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), tertembak di dekat perbatasan Indonesia–Timor Leste pada hari Senin, dikonfirmasi oleh pihak berwajib.
“Penembakan di daerah Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, ini terjadi saat ada konflik antara seorang warga Indonesia dan warga Timor Leste di zona perbatasan yang masih dipersengketakan,” kata Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan RI–RDTL, Letnan Kolonel Arh Reindi Trisetyo Nugroho.
Dia berkata bahwa korban, Paulus Oki, mengalami luka ringan akibat yang diduga adalah peluru karet atau tumpul, bukan peluru tajam.
Pasca kejadian itu, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Timor Tengah Utara mendatangi lokasi untuk menyelidiki. Pelaku penembak belum dapat diidentifikasi.
“Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena kasus ini masih dalam penyelidikan dan keterangan saksi sedang dikumpulkan,” tambah Nugroho, mencatat bahwa situasi di sepanjang perbatasan sudah stabil. Warga didesak untuk tetap waspada.
Hanya seminggu sebelumnya, pada 17 Agustus, seorang WNI lain, dikenali sebagai ATB, tewas ditembak saat berburu sekitar 3 kilometer di dalam wilayah Timor Leste. Dia menyeberang secara ilegal dengan 19 orang lainnya, dan jenasahnya kemudian ditemukan dengan luka tembak. Keluarganya menolak autopsi, yang menghambat penyelidikan.
Juru bicara Polda NTT Komisaris Besar Henry Novika Chandra mengatakan kasus ini sedang diupayakan melalui jalur diplomatik untuk menghormati yurisdiksi Timor Leste. Dia juga memperingatkan masyarakat agar tidak menyeberang perbatasan secara ilegal, mengingat risikonya terhadap keamanan.
Kapolres Belu Komisaris Besar Polisi I Gede Putra Astawa mengonfirmasi bahwa situasi di Kabupaten Belu tetap stabil.
Berita terkait: Indonesia, Timor-Leste probe fatal shooting near border
Berita terkait: Police warn locals against cross-border hunting after fatal shooting
Penerjemah: Kornelis Kaha, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025