Minggu, 7 September 2025 – 08:20 WIB
Jakarta, VIVA – Militer Israel (IDF) meminta warga di beberapa blok di Kota Gaza untuk segera meninggalkan rumah mereka. Permintaan ini disampaikan jelang rencana serangan besar-besaran terhadap sebuah gedung bertingkat.
Baca Juga :
Trump Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35 Basmi Kartel Narkoba Venezuela, Maduro Jiper!
Perintah tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara IDF, Avichay Adraee.
“Peringatan darurat untuk warga di blok 726, 727, 784, dan 786, khususnya di Gedung Al-Ruya. IDF akan menyerang lokasi tersebut karena terdapat infrastruktur Hamas di dalam atau di sekelilingnya,” ujarnya melalui platform X, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (7/9/2025).
Baca Juga :
Israel Hancurkan Gedung yang Dihuni Pengungsi Gaza, Tuduh Markas Hamas
Warga diminta untuk mengungsi ke wilayah Khan Yunis, di bagian selatan Gaza. IDF juga menyatakan telah menyiapkan zona kemanusiaan di daerah Al-Mawasi, Khan Yunis.
Baca Juga :
Militer Israel Segera Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Sipil Kota Gaza
Zona ini dilengkapi dengan rumah sakit lapangan, tenda pengungsi, serta persediaan air bersih, makanan, dan obat-obatan. Ini merupakan hasil kerjasama dengan PBB dan lembaga-lembaga internasional lainnya.
“Mulai sekarang, untuk mempermudah evakuasi dari Kota Gaza, kami menetapkan Al-Mawasi sebagai zona aman. Segera pindah kesana dan bergabung dengan ribuan orang yang telah lebih dulu mengungsi,” kata Adraee.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah menyetujui rencana operasi militer untuk mengambil alih kendali atas Kota Gaza.
Radio militer Galei Tzahal menyebutkan bahwa operasi ini bisa berlangsung sampai tahun 2026 dan melibatkan hingga 130.000 tentara cadangan pada puncak pergerakannya.
Pada 21 Agustus lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah menyetujui rencana militer untuk menguasai Kota Gaza dan menghancurkan kelompok Hamas. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, media Israel melaporkan Menteri Pertahanan Israel Israel Katz telah menyetujui rencana operasi militer untuk merebut kendali atas Kota Gaza.