Jakarta (ANTARA) – Warga Jakarta memadati rumah terbuka yang diadakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Hari Raya Idul Fitri, Senin.
Seorang warga, Joko, 40 tahun, menyatakan bahwa meskipun ia tidak bertemu presiden, ia senang menghadiri rumah terbuka tersebut. “Tapi saya tidak kecewa. Saya senang bisa masuk ke Istana,” kata Joko, yang berasal dari Jakarta Barat.
Karena ia berasal dari komunitas disabilitas, ia diprioritaskan untuk masuk ke istana dalam acara rumah terbuka tersebut.
Sementara itu, seorang warga lain, Inayah, berusia 50 tahun, mengaku sedikit kecewa karena tidak bertemu Prabowo. “Niat saya datang ke rumah terbuka ini adalah untuk bertemu presiden,” katanya.
Inayah, yang berasal dari Tanjung Barat di Jakarta Selatan, mengatakan bahwa ia sudah mengantri sejak pagi untuk kesempatan bertemu Prabowo.
Meskipun demikian, ia berdoa di Hari Raya Idul Fitri ini agar Presiden Prabowo dapat membawa perubahan bagi Indonesia di masa depan.
Seperti Inayah, seorang warga Kebayoran Lama di Jakarta Selatan, Tuni, 36 tahun, juga kecewa karena tidak bertemu Prabowo. “Ruangannya penuh, jadi saya mengerti,” tambah Tuni.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rumah terbuka di Kompleks Istana Presiden untuk halalbihalal dalam rangka merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ia mengundang mantan presiden dan wakil presiden, pejabat negara, duta besar, pemimpin lembaga internasional, tokoh agama, dan pemimpin masyarakat.
Presiden juga mengundang tokoh nasional, termasuk pemimpin partai politik, dan masyarakat umum untuk menghadiri acara tersebut.
Translator: Ilham Kausar, Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025