Wakil Presiden mendorong kerja sama lebih lanjut antara industri halal Indonesia dan Selandia Baru

Wakil Presiden Ma\’ruf Amin meminta para pelaku industri halal Selandia Baru meningkatkan kerja sama dengan rekan-rekan Indonesia saat bertemu dengan mereka di Auckland, Selandia Baru, pada Jumat.

\”Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia meyakini bahwa sertifikasi dan jaminan produk halal sangat penting dalam aspek agama dan ekonomi,\” ujar Amin dalam pidato pembukaannya.

Dengan populasi Muslim sebanyak 240 juta jiwa, Indonesia memiliki kemampuan untuk terlibat dalam berbagai industri halal, seperti makanan dan minuman, media dan hiburan, farmasi, dan kosmetik, katanya.

Industri halal Indonesia, yang memberikan kontribusi lebih dari US$5 miliar setiap tahun terhadap produk domestik bruto negara, memberikan potensi besar bagi pelaku industri halal di Selandia Baru untuk berpartisipasi dalam ekonomi Indonesia, ungkap wakil presiden.

Amin juga menekankan fakta bahwa perhatian dan permintaan terhadap produk halal terus meningkat di tingkat global.

\”Pengeluaran umat Muslim di sektor halal secara global diperkirakan akan mencapai US$3 triliun pada tahun 2025. Nilai ekonomi halal global juga diperkirakan akan mencapai US$5 triliun pada tahun 2030,\” katanya.

Karenanya, ia optimis bahwa ekonomi halal akan terus berkembang karena prinsip-prinsip halal dan implementasinya tidak terbatas pada nilai-nilai agama. Hal ini juga mencakup standar kesehatan, kebersihan, dan keamanan yang tinggi.

\”Oleh karena itu, Indonesia telah mengadopsi visi untuk menjadikan negara kita sebagai pusat industri halal terkemuka,\” kata Amin.

Amin menjelaskan bahwa untuk mewujudkan visi tersebut, Indonesia perlu memperkuat industri halal dengan mengembangkan zona industri halal, menyempurnakan sistem informasi tentang produksi halal, perdagangan, dan sertifikasi produk, serta memperkuat lembaga dan regulasi.

Pertemuan dengan pelaku industri halal Selandia Baru dihadiri oleh Menteri Biosekuriti dan Menteri Keamanan Pangan Selandia Baru Andrew Hoggard, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Fientje Maritje S., dan 30 pelaku industri halal lokal.

MEMBACA  Program Pemberian Makanan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025, Menyasar 3 Juta Penerima Manfaat.

Berita terkait: Kementerian targetkan sertifikasi halal untuk 1.250 industri kecil

Berita terkait: Wakil Presiden Amin undang pelaku industri halal di Slovakia untuk berkunjung ke Indonesia

Penerjemah: Andi Firdaus, Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024