Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka pada Kamis pagi merayakan Natal 2025 bersama warga di Salatiga, Jawa Tengah, kota yang dinobatkan sebagai yang paling toleran di negara ini.
Menurut keterangan dari kantornya, Gibran menyapa warga dalam perayaan Natal di Lapangan Pancasila, Kecamatan Sidomukti, didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Salatiga Robby Hermawan.
“Selamat kepada wali kota karena Salatiga diakui sebagai kota paling toleran di Indonesia,” kata Gibran. Ia menambahkan bahwa Jawa Tengah memiliki tiga kota toleran: Salatiga, Magelang, dan Semarang.
Indeks Kota Toleran 2024 dari SETARA Institute menempatkan Salatiga di peringkat pertama dengan skor 6,544, disusul oleh Singkawang, Semarang, Magelang, dan Pematangsiantar.
Gibran menyatakan kunjungannya mencerminkan intruksi Presiden Prabowo Subianto kepada pejabat pemerintah untuk menjunjung tinggi keberagaman dan persatuan nasional di tengah perbedaan agama.
Usai kebaktian Natal, Gibran secara pribadi menyapa jemaat, tokoh agama, dan anggota masyarakat yang berkumpul di Lapangan Pancasila. Ia mengatakan senang dapat merayakan Natal di kota paling toleran di Indonesia.
“Presiden Prabowo menyampaikan salam hangatnya kepada kita semua. Selamat Natal dan Tahun Baru,” ujarnya di hadapan lebih dari 10.000 hadirin.
Wakil presiden mendorong warga Indonesia untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan antarumat beragama sebagai bagian dari satu bangsa.
“Pesan saya kepada para tokoh agama, termasuk pendeta dan pastor di sini, adalah untuk terus berkontribusi dalam pelestarian toleransi,” katanya.
Ia juga mengundang jemaat untuk mendoakan warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Gibran menutup acara dengan menyerahkan bingkisan Natal kepada anak-anak yang menghadiri perayaan tersebut.
Berita terkait: Lebih dari 3.000 Umat Katolik Hadiri Misa Natal di Katedral Jakarta
Berita terkait: Presiden Prabowo Sampaikan Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru
Penerjemah: Tegar Nurfitra Putra Rofian
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025