Rabu, 3 Desember 2025 – 16:35 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono ngungkapin bahwa pemerintah lagi menyelidiki dugaan pelanggaran lingkungan oleh 8 perusahaan di Sumatera Utara (Sumut). Pelanggaran ini diduga jadi pemicu bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah itu.
Dia jelasin, ada 8 perusahaan yang beroperasi di kawasan Batang Toru yang akan diperiksa secara menyeluruh sama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Tapi dia belum kasih tau nama-nama perusahaannya.
“Kita lagi telusurin. Di Sumatera Utara, khususnya di Batang Toru, ada 8 perusahaan yang lagi diselidiki,” kata Diaz setelah menghadiri acara pelepasan ekspor udang bersertifikat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Menurut dia, pemerintah akan analisis perusahaan-perusahaan itu dari berbagai sisi, mulai dari kondisi alam, aturan lahan, tumbuh-tumbuhan, sampai kepatuhan mereka terhadap perizinan dan peraturan lingkungan.
“Kita akan analisa dari semua aspek, apakah mereka mencemari lingkungan atau tidak,” tambahnya.
Diaz tegaskan bahwa aparat penegak hukum (Gakkum) akan ambil tindakan kalau memang ditemukan pelanggaran aturan lingkungan. “Nanti akan ada tindak lanjut dari Gakkum kalo benar ada pelanggaran,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia sampaikan bahwa perusahaan-perusahaan itu akan dipanggil untuk pemeriksaan perizinan dan kepatuhan lingkungan dalam waktu dekat.
Diaz tambahin bahwa penyelidikan serupa juga dilakukan di wilayah lain yang kena dampak, termasuk Sumatera Barat.
“Kita akan undang mereka untuk dilihat apakah perizinannya sudah lengkap atau belum, rencananya minggu depan,” ungkapnya.
Sementara itu, pemerintah laporkan bahwa beberapa daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih merasakan dampak lanjutan dari bencana banjir dan longsor. Banyak warga kehilangan rumah dan masih butuh bantuan kebutuhan pokok.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disampaikan dalam acara tersebut, bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sudah menyebabkan 712 orang meninggal dan 500 orang masih dinyatakan hilang. Bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pakaian layak pakai, air bersih, dan dukungan logistik lainnya untuk masyarakat yang terdampak. (Ant)