Wahyudi Hasbi, Pakar Satelit, Raih Penghargaan Nurtanio Bergengsi

Jakarta (ANTARA) – Pakar satelit dan antariksa, Wahyudi Hasbi, telah dianugerahi Penghargaan Nurtanio yang bergengsi. Ini diberikan atas kontribusinya yang luar biasa dalam penelitian satelit dan ruang angkasa.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria, mengatakan pada hari Kamis bahwa Penghargaan Nurtanio dan Kuliah Peringatan Nurtanio Pringgoadisuryo bertujuan untuk menghormati tokoh-tokoh Indonesia yang ide dan kontribusinya telah menginspirasi kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa.

Hasbi, yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit di bawah Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, telah memainkan peran penting dalam beberapa program satelit Indonesia. Program itu termasuk LAPAN-A1/LAPAN-TUBSAT, LAPAN-A2, dan LAPAN-A3.

Lahir di Biak, Papua, pada 25 Oktober 1976, Hasbi meraih gelar doktor dengan predikat *summa cum laude* dari Technische Universität Berlin di bidang teknik penerbangan dan antariksa. Dia juga memegang sertifikasi insinyur profesional dari Universitas Hasanuddin.

Di luar penelitiannya sendiri, Hasbi telah membimbing proyek satelit yang dipimpin mahasiswa seperti Surya Satellite-1 dan RIDUSAT-1. Ini menandai tonggak penting dalam sektor teknologi antariksa Indonesia yang terus berkembang.

Sementara itu, Kuliah Peringatan Nurtanio Pringgoadisuryo 2025 disampaikan oleh Premana Wardayanti Premadi, mantan Direktur Observatorium Bosscha (2018–2023).

Premadi, yang memperoleh gelar PhD dalam bidang fisika dari University of Texas at Austin, telah melakukan penelitian astrofisika yang luas dan sebelumnya bekerja sebagai peneliti pascadoktoral di Tohoku University, Jepang.

Kuliah Peringatan ini berfungsi sebagai forum ilmiah yang menampilkan tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Penghargaan dan kuliah ini dinamai dari Marsekal Muda TNI (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo, seorang pelopor industri dirgantara Indonesia. Beliau adalah perancang pesawat logam pertama di Indonesia, termasuk Sikumbang, Kunang-kunang, Belalang, dan Gelatik.

MEMBACA  Bergaya Trendi dan Modis dengan Padu Padan Celana Jeans, Pasti Lebih Fashionable

Penerjemah: Sean, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025